Jakarta (ANTARA) - Terminal Bus Tanjung Priok, Jakarta Utara mulai menggunakan GeNose untuk penumpang dan sopir bus Antarkota Antarprovinsi (AKAP) pada Senin.

Kepala Suku Dinas Perhubungan (Sudinhub) Kota Jakarta Utara Harlem Simanjuntak mengatakan warga yang dites menggunakan alat tes COVID-19 tersebut dikenakan biaya sebesar Rp30 ribu per orang.

"Ini dilakukan untuk mengantisipasi, untuk mendapatkan bagaimana seluruh kru angkutan dan penumpang dipastikan mereka semua dalam kondisi sehat. Untuk biaya memang sangat minim Rp30 ribu per orang," kata Harlem saat ditemui wartawan di Jakarta Utara, Senin.

Harlem mengatakan penumpang yang bisa menunjukkan surat pernyataan negatif COVID-19 yang masih berlaku dari hasil tes cepat (rapid test) atau tes usap (swab test) tidak perlu lagi melakukan GeNose.

"Kalau memang dia sudah mendapatkan hasil swab-nya, kan suratnya bisa digunakan untuk perjalanan. Kalau sudah habis masanya bisa dilakukan GeNose," ujar dia.

Baca juga: Operator terminal di Jakarta menantikan pengadaan GeNose
Baca juga: Pengelola Terminal Tanjung Priok fasilitasi layanan tes cepat


Pengadaan GeNose di Terminal Bus Tanjung Priok itu, menurut Harlem, sebagai upaya pemerintah menjamin keadaan warga tetap sehat di dalam bus saat melakukan perjalanan, maupun ketika pulang lagi ke Jakarta.

"Artinya (GeNose) ini banyak penumpang yang memang belum dapat hasil Swab, tapi mereka harus melakukan perjalanan. Sehingga terminal melakukan antisipasi itu," kata Kasudinhub Jakarta Utara tersebut.

Pengetesan menggunakan GeNose hanya memakan waktu tiga menit untuk mengetahui hasilnya. Adapun akurasi hasil pengetesan menurut informasi yang beredar sebesar 98 persen.

"Hasil bisa ditunggu, dan tidak mengganggu perjalanan. Karena sambil menunggu penumpang lain yang satu jurusan. Nanti itu dua hari masa berlakunya. Untuk Jawa kan tidak sampai berhari hari (perjalanan), makanya itu bisa digunakan sampai ke daerah masing-masing," kata Harlem.

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021