Program keterampilan menjahit ini adalah bagian upaya pemberdayaan dari IZI Riau bagi mustahik (penerima zakat) untuk menciptakan kaum ibu menjadi mandiri secara ekonomi, apalagi kaum ibu itu juga diberikan modal usaha
Pekanbaru (ANTARA) - Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Perwakilan Riau bekerja sama dengan Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera (P3BS), memberikan pelatih keterampilan menjahit bagi kaum perempuan ibu di Kota Pekanbaru.

"Program keterampilan menjahit ini adalah bagian upaya pemberdayaan dari IZI Riau bagi mustahik (penerima zakat) untuk menciptakan kaum ibu menjadi mandiri secara ekonomi, apalagi kaum ibu itu juga diberikan modal usaha," kata Kepala Perwakilan IZI Riau, Abu Daud, di Pekanbaru, Jumat.

Pelatihan keterampilan menjahit yang dilengkapi dengan bantuan modal usaha jahit bagi dhuafa sebesar Rp89,5 juta itu dipusatkan di Jalan Sekuntum, Perumahan Nuansa Griya Flamboyan, Kelurahan Delima, Kota Pekanbaru, Kamis (1/4).

Abdu Daud menjelaskan keterampilan menjahit sangat tepat diberikan kepada kaum perempuan untuk menjadi UKM yang potensial mengembangkan usaha menjahit sekaligus memenuhi permintaan kebutuhan baju baru menjelang Lebaran 2021.

"Karenanya diharapkan pelatihan ini berjalan dengan baik dan memberi manfaat bagi kaum ibu dalam meningkatkan pendapatan keluarga," katanya.

Pelatihan menjahit yang diikuti ibu rumah tangga itu dilaksanakan dua bulan yakni 1 April- Juni 2021. Mereka dibekali peralatan 13 mesin terdiri atas 10 mesin jahit dan 3 mesin obras serta perlengkapan alat jahit lainnya untuk menunjang kelancaran pelatihan menjahit itu.

"Mereka juga diberikan bantuan permodalan sebesar Rp89,58 juta lebih," kata Abu Daud.

General Manager PLN P3BS diwakili oleh Senior Manager PST, Mudas Nafian mengatakan pelatihan menjahit diberikan kepada kaum ibu guna membangun ekonomi produktif, sesuai visi dan misi YBM-PLN, yakni menjadikan penerima manfaat kelak bisa jadi pemberi manfaat.

"Melalui pelatihan ini, ibu-ibu sekalian jika sudah punya keahlian perlu lebih dikembangkan dengan meningkatkan kreativitas, mengembangkan inovasi dan mengikuti tren dengan harapan kelak ibu-ibu bisa menjadi pengusaha tangguh,"katanya.

Ummi salah satu penerima manfaat menyatakan rasa syukur bisa menjadi peserta, karena jika kursus mandiri biayanya cukup besar.

"Semoga melalui pelatihan ini ilmu yang didapat bisa dimanfaatkan untuk menambah penghasilan rumah tangga karena sambil menjahit bisa menjaga anak, keluarga tidak bakal terabaikan. Terima kasih pada semua donatur zakat semoga Allah senantiasa membalas dengan pahala yang besar,," katanya.

Baca juga: Inisiatif Zakat Indonesia bantu pengobatan balita meningitis di Riau

Baca juga: YBM PLN gelar pemulihan trauma kepada pelajar Wamena

Baca juga: YBM PLN kirim 1.000 mukena ke wilayah bencana di Kabupaten Bogor


Baca juga: YBM-PLN salurkan bantuan bagi 3000 penerima manfaat di Sulbagut

Pewarta: Frislidia
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021