Jakarta (ANTARA/JACX) - Akun Terror Alarm, dalam unggahannya di Twitter, menyebut kebakaran kilang minyak Balongan, Indramayu, Jawa Barat pada Senin (29/3) dini hari karena ada serangan teroris.

Berikut isi narasi berbahasa Inggris di Twitter yang sudah diterjemahkan ke Bahasa Indonesia:

"BREAKING: Serangan teroris kedua di Indonesia: Ledakan besar dan api yang berkobar melanda kilang minyak Balongan di wilayah Indramayu, Indonesia. Banyak orang terluka dan tewas. #Indonesia." 

Unggahan pada 29 Maret 2021 itu telah dibagikan ulang sebanyak 651 kali dan disukai 1.452 pengguna lain Twitter.

Lalu, benarkah kilang minyak Balongan terbakar akibat serangan teroris?
 
Penjelasan:
PT Pertamina, selaku pengelola kilang minyak Balongan, hingga Kamis (1/4), masih melakukan investigasi terkait peristiwa kebakaran tersebut, mengacu Tempo.co.

Perusahaan pelat merah itu juga terpantau belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait pemicu dan kronologi kebakaran di Indramayu tersebut. 

Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina Agus Suprijanto mengatakan perusahaannya telah membentuk tim investigasi internal yang bekerja sama dengan aparat penegak hukum (APH). 

"Sesuai kebijakan direksi dan arahan dewan komisaris, Pertamina mendukung penuh proses investigasi yang dilakukan pihak berwenang. Manajemen akan memberikan sanksi tegas bila ditemukan ada unsur kelalaian dalam insiden itu," ujar Agus.

Dari keterangan itu, narasi tentang keterlibatan teroris pada insiden kebakaran kilang minyak Balongan merupakan informasi yang menyesatkan.

Klaim: Serangan teroris pemicu kebakaran kilang minyak Balongan
Rating: Salah/Disinformasi

Baca juga: Pertamina diminta evaluasi menyeluruh terbakarnya Kilang Balongan

Baca juga: Anak korban kebakaran kilang Balongan jalani pemulihan trauma

Baca juga: Api telah padam, Pertamina segera operasikan kembali Kilang Balongan

Pewarta: Tim JACX
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2021