Secara umum pertanian ada dalam kondisi dinamika, dimana semua pihak harus turun tangan
Karawang (ANTARA) - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebutkan pengawalan panen dan penyerapan gabah secara maksimal menjadi agenda utama Kementerian Pertanian untuk menjaga stok beras nasional.

"Secara umum pertanian ada dalam kondisi dinamika, dimana semua pihak harus turun tangan. Kerja sama semua pihak harus dilakukan. Ada Bulog, RNI, kita bicara sama yaitu stabilisasi dilakukan dengan baik untuk serap maksimal," katanya saat kunjungan kerja ke Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Jumat.

Ia mengatakan agenda utama Kementerian Pertanian itu dilakukan agar hasil panen mendukung penuh stok beras nasional dan harga gabah bisa menguntungkan petani.

Mentan menyampaikan pihaknya berkomitmen untuk membantu petani secara maksimal untuk menstabilkan harga gabah di tingkat petani.

Ia meminta agar setelah panen segera dilakukan pertanaman dan perencanaan tanam kembali. Hal itu harus dilakukan karena yang paling penting 270 juta orang harus tersedia makanannya dengan baik.

Di tempat yang sama, Wakil Ketua Komisi IV DPR Dedi Mulyadi mengingatkan agar Kementan bersama seluruh stakeholder bisa menjaga stabilitas harga beras saat panen raya.

"Bagaimana cara harga stabil dan petani buruh dapat beras gratis, karena kalau tidak cepat diserap harga jatuh dan di petani langsung dijual. Sehingga margin penjualan tidak memadai," katanya.

Baca juga: Mentan: Ketersediaan 12 pangan strategis aman jelang puasa dan Lebaran
Baca juga: Komisi IV DPR minta pemerintah benahi tata kelola ketersediaan pangan
Baca juga: Mentan beberkan ancaman alih fungsi lahan pertanian

Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021