Jakarta (ANTARA) - Pengadilan Rusia, pada Jumat (2/4) mendenda Twitter sebesar 3,2 juta rubel (42.011,29 dollar AS) karena gagal menghapus konten yang menurut pihak berwenang dilarang.
Otoritas Moskow mengatakan bulan lalu telah memperlambat kecepatan Twitter yang berbasis di AS di Rusia.
Selanjutnya pada 16 Maret juga telah mengancam akan melarang layanan media sosial secara langsung dalam sebulan terkait konten mulai dari pornografi anak hingga penyalahgunaan narkoba.
Belum ada komentar langsung dari Twitter terkait hal ini.
Dikatakan sebelumnya bahwa mereka khawatir tentang dampak tindakan Rusia terhadap kebebasan berbicara, dan menyangkal bahwa mereka mengizinkan platformnya digunakan untuk mempromosikan perilaku ilegal seperti yang dituduhkan oleh otoritas Rusia, demikian Reuters.
Baca juga: Twitter konfirmasi bahwa Spaces akan hadir di web desktop
Baca juga: Twitter umumkan pengguna bisa tambahkan stiker ke Fleet
Baca juga: Facebook dan Twitter diminta lebih tegas hentikan kaum antivaksin
Penerjemah: Fathur Rochman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021