Jakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate melantik tiga Pejabat Pimpinan Tinggi (Pimti) Pratama di lingkungan Kementerian Kominfo.

Dalam acara yang berlangsung di Ruang Anantakupa Kementerian Kominfo, Jakarta, Senin, Johnny berharap pelantikan tiga pimpinan tersebut akan memperkuat manajemen lembaga yang memiliki mandat untuk mengimplementasikan akselerasi transformasi digital di Indonesia.

Baca juga: Menkominfo apresiasi pelaksanan Vaksin Indonesia Bangkit di RSUI

“Harapannya transformasi digital beserta semangat reformatif yang dibawanya, dapat berdampak baik dan berkelanjutan bagi seluruh komponen bangsa. Besar harapan saya pula melalui pengukuhan pada pagi ini, komitmen kita juga semakin kuat untuk mendorong reformasi manajemen yang lebih andal di lingkungan Kementerian Kominfo,” kata dia.

Johnny menegaskan selama beberapa tahun ke depan, Kementerian Kominfo akan turut serta membuat orkestra agenda akselerasi transformasi digital Indonesia.

Dalam persiapan dan pelaksanaannya, kata dia, Kominfo dipercaya untuk mengelola alokasi anggaran negara yang ditujukan agar pemerataan infrastruktur digital dapat menjangkau seluruh pelosok Nusantara.

Selain itu, akselerasi transformasi digital juga ditujukan agar ekosistem digital Indonesia dapat semakin terintegrasi juga berkembang secara produktif, sehat, dan aman.

Baca juga: Menkominfo ingin museum Monumen Pers Nasional bertransformasi digital

Menurut Johnny, implementasi akselerasi transformasi digital memerlukan dukungan manajemen yang efektif, profesional dan akuntabel.

Penetapan pejabat pimpinan yang baru ini diharapkan dapat semakin mendorong semangat untuk mewujudkan visi reformasi organisasi, sebagai upaya peningkatan kapasitas manajemen di Kementerian Kominfo.

"Perlu kembali ditekankan bahwa akselerasi transformasi digital adalah suatu kebutuhan yang perlu segera kita realisasikan, tidak hanya secara efektif dan efisien tetapi juga dengan profesionalisme dan akuntabilitas,” ucap dia.

Dalam pelantikan itu, Menteri Johnny mengingatkan kembali amanat Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja beserta peraturan turunannya yang akan memberikan sekaligus memperkuat Kementerian Kominfo dalam mengelola sektor pos, telekomunikasi, dan penyiaran agar semakin maju, berdaya guna, juga berkelanjutan.

Menurut dia, seluruh mandat dan penugasan tersebut perlu didukung oleh tata kelola manajemen dan kebijakan yang transformatif.

"Peningkatan kapasitas manajemen ini perlu dilakukan secara menyeluruh, mulai dari aspek perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, hingga evaluasi kebijakan, agar kualitas pelayanan kita kepada masyarakat dapat semakin efektif, efisien, dan bermanfaat,” ucap dia.

Tiga Pimti Pratama yang dilantik yakni Cecep Ahmad Feisal sebagai Sekretaris Inspektorat Jenderal, Tony Tovik Hidayat sebagai Kepala Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi Ditjen SDPPI, dan Bonifasius Wahyu Pudjianto sebagai Direktur Pemberdayaan Informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika.

Johnny berharap posisi baru di Inspektorat Jenderal dapat mempertahankan predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) serta seluruh catatan reservasi pengelolaan anggaran Kementerian Kominfo dapat segera diselesaikan dengan baik dan benar.

“Saya harap, pengalaman Bapak Cecep dapat terus mendorong akuntabilitas dalam pengawasan yang dijalankan oleh Inspektorat Jenderal. Ciptakan inovasi dan pertahankan kredibilitas agar tata kelola manajemen serta pengawasan di Kementerian Kominfo dapat terus berjalan dengan penuh integritas,” kata dia

Sementara kepada Tony, Johnny berharap yang bersangkutan dapat meningkatkan dukungan pengembangan teknologi digital di Indonesia, sesuai amanat Presiden Joko Widodo untuk memperkuat kedaulatan dan kemandirian digital bangsa, serta mendorong penguasaan teknologi digital yang mutakhir bagi semua anak bangsa

“Dengan dilantiknya Bapak Tony, saya berharap Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi dapat terus meningkatkan kontribusinya dalam mendukung pengembangan teknologi digital Indonesia. Kebijakan pengembangan teknologi perlu diarahkan agar sejalan dengan amanat Bapak Presiden Joko Widodo,” kata dia.

Menteri Johnny menyatakan pembangunan infrastruktur dan pengembangan teknologi adalah modal dasar transformasi digital di level hulu. Namun, adanya kebutuhan penguatan literasi digital adalah langkah untuk memastikan transformasi digital dapat dimanfaatkan dengan optimal di level hilir.

"Terkait dengan tugas Bapak Bonifasius, pada tahun ini ditargetkan literasi digital dapat menjangkau 12,4 juta masyarakat di seluruh penjuru Tanah Air melalui Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi. Ini merupakan tugas yang berat dan kolaborasi dengan 108 lembaga/komunitas yang terlibat di dalam Siberkreasi perlu untuk terus kita tingkatkan,” ucap Johnny.

Dia berharap Direktur Pemberdayaan Informatika dapat mendorong terciptanya inovasi kebijakan literasi digital serta pemberdayaan lembaga/komunitas TIK yang semakin kreatif dan produktif, guna menyukseskan agenda akselerasi transformasi digital Indonesia.

Acara itu dihadiri oleh Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ni Wayan Giri Adnyani, Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo Mira Tayyiba dan Pejabat Pimpinan Tinggi Madya, Pimpinan Tinggi Pratama Kementerian Kominfo.



Baca juga: Menkominfo apresiasi KPI telah rancang perayaan Harsiarnas 2021

Baca juga: Menkominfo imbau masyarakat tak sebar foto terkait terorisme

Baca juga: Menkominfo apresiasi KPI telah rancang perayaan Harsiarnas 2021

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021