Kupang (ANTARA) - Sekitar 900 warga dari dua kecamatan yang terdampak bencana alam lahar hujan dari puncak Gunung Ile Wolotolok, Kabupaten Lembata mengungsi ke Lewoleba dan sejumlah lokasi yang aman dari bencana.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informarmatika Kabupaten Lembata,Nasrun Neboq ketika dihubungi ANTARA dari Kupang, Selasa, mengatakan, 900 orang lebih warga mengungsi dari kawasan terdampak bencana ke sejumlah daerah yang aman dari terjangan bencana alam.

"Data sementara ada 900 lebih warga yang mengungsi karena menjadi korban dalam bencana alam di Lembata," kata Nasrun.

Ia mengatakan, warga yang mengungsi berasal dari beberapa desa di Kecamatan Ile Ape yang paling parah terdampak bencana alam akibat Siglon Seroja pada Sabtu (3/4)-Minggu (4/4) lalu.

Baca juga: 19 orang ditemukan meninggal akibat banjir bandang di Lembata

Baca juga: BNPB: 68 orang meninggal dunia akibat bencana di NTT


Menurut Nasrun, para pengungsi saat ini ditampung di sejumlah titik pengungsian di Kota Lewoleba, ibu kota Kabupaten Lembata dan beberapa tempat pengungsian Kecamatan Ile Ape.

Dia mengatakan, pemerintah Kabupaten Lembata telah membuka dapur umum untuk kepentingan para pengungsi.

"Pemerintah melalui dinas teknis seperti BPBD dan Dinas Sosial Kabupaten Lembata telah membangun dapur umum untuk kepentingan para pengungsi yang terdampak bencana alam,"tegas Nasrun.

Baca juga: Pemkab Lembata kekurangan alat berat cari korban hilang

Baca juga: Korban tewas akibat banjir lahar hujan Gunung Ile Lewotolok bertambah


 

Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021