Pencapaian positif juga tercermin dari pertumbuhan jumlah pendana (funders) baru yang naik hingga 1.000 persen dibanding kuartal pertama 2020
Jakarta (ANTARA) - Perusahaan teknologi finansial (financial technology/fintech) berbasis syariah, Indonesia Alami Fintek Sharia (Alami) pada kuartal I 2021 menyalurkan pembiayaan sebesar Rp187 miliar.

"Kami tidak berhenti melaju meskipun di tengah kondisi sulit semasa pandemi. Pencapaian ini naik 20 kali lipat dibanding kuartal pertama tahun 2020," kata CEO Alami Dima Djani dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Menurut Dima, keberhasilan manajemen terlihat dari beberapa kesuksesan perusahaan menjaga kinerja usaha dengan mengedepankan esensi bekerja dan ibadah yang berimbang.

Pencapaian positif juga tercermin dari pertumbuhan jumlah pendana (funders) baru yang naik hingga 1.000 persen dibanding kuartal pertama 2020.

Baca juga: BEI ajak pelaku fintech jajaki peroleh dana dari pasar modal

Dari sisi teknologi, Alami sedang siap-siap meluncurkan aplikasi di Android dan IOS setelah sebelumnya sukses dengan aplikasi versi website.

Selanjutnya, akhir 2020, Alami juga terpilih sebagai Best P2P Financing Platform 2020 oleh The Asset Triple A Awards.

Sebagai penerima penghargaan, Alami bersanding dengan bank dan lembaga keuangan ternama lainnya yang berada di Asia Pasifik, seperti Qatar Islamic Bank, Citibank dan HSBC. Alami merupakan satu-satunya perwakilan startup Indonesia yang mendapatkan penghargaan ini.

Terakhir, perusahaan juga giat untuk membangun kultur spiritual melalui kegiatan diskusi rohani, kegiatan sosial, serta pengajian virtual.
Kesuksesan AlamI sepanjang 2020 itu ternyata menarik perhatian Pemerintah Turki.

Pada Maret 2021, Pemerintah Turki melalui otoritas Kementerian Industri dan Teknologi Turki mengundang Alami untuk berdiskusi soal pembentukan ekosistem P2P lending syariah, berikut regulasinya.

"Mereka sangat terkesan dengan kenyataan bahwa Alami mampu berkembang cepat di Indonesia di tengah kondisi pandemi, kompetisi yang ketat, serta adopsi keuangan syariah di masyarakat kita yang belum optimal,” ujar Dima

Turki ingin bertukar pikiran soal kebijakan internal dan eksternal yang ada di Indonesia, salah satunya untuk tetap kompetitif di tengah industri yang sudah marak dengan pemain tekfin konvensional.

Pada kuartal II 2021, Dima mengatakan segera mengelar Alami Fest yang diawali webinar perdana yang digelar pada 16 dan 17 April 2021 dengan  agenda bertema "The Goodness of Sharia Value" ini bisa diakses gratis untuk umum.

Alami Fest menghadirkan regulator, pengusaha, hingga influencer milenial ternama, antara lain Direktur Keuangan Sosial Syariah KNEKS Ahmad Juwaini, Komisaris Bursa Efek Indonesia (BEI) Pandu Sjahrir, dan peneliti senior Indef Aviliani.

Baca juga: Fintech berpotensi besar akselerasi pemulihan ekonomi nasional
Baca juga: Perusahaan fintech syariah ALAMI bidik lebih banyak pendana ritel

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021