Frankfurt (ANTARA) - Pasar saham Jerman berakhir di wilayah negatif pada perdagangan Rabu (7/4/2021), menyusul aksi ambil untung dari kenaikan dua hari berturut-turut, dengan indeks acuan DAX 30 di Bursa Efek Frankfurt merosot 0,24 persen atau 36,32 poin, menjadi 15.176,36 poin.

Indeks DAX 30 terangkat 0,70 persen atau 105,51 poin menjadi 15.212,68 poin pada Selasa (6/4/2021), setelah terdongkrak 0,66 persen atau 98,83 poin menjadi 15.107,17 poin pada Kamis (1/4/2021), dan turun tipis 0,27 poin menjadi 15.008,34 poin pada Rabu (31/3/2021).

Bursa Efek Frankfurt tutup pada Jumat (2/4/2021) dan Senin (5/4/2021) untuk libur perayaan hari Paskah.

Dari 30 saham perusahaan-perusahaan besar pilihan yang tergabung dalam komponen indeks DAX 30, sebanyak 14 saham berhasil membukukan keuntungan, sementara 15 saham mengalami kerugian dan satu saham diperdagangkan tidak berubah.

Perusahaan produsen otomotif Jerman Volkswagen mencatat kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya kehilangan 2,45 persen.

Disusul oleh saham perusahaan produsen pakaian dan peralatan olahraga Adidas yang berkurang 1,99 persen, serta perusahaan produsen berbagai bahan baku berbahan dasar poliuretan dan polikarbonat Covestro turun 1,96 persen.

Di sisi lain, perusahaan properti dan pengembang perumahan Jerman Deutsche Wohnen terangkat 1,84 persen, menjadi peraih keuntungan teratas (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Diikuti oleh saham perusahaan reasuransi Jerman Munich Re yang menguat 1,60 persen, serta perusahaan jasa keuangan dan perbankan multinasional Jerman Deutsche Bank naik 1,24 persen.

​​​​​​​Volkswagen adalah saham yang paling banyak diperdagangkan sepanjang hari, dengan nilai transaksi mencapai 258,46 juta euro (307,15 juta dolar AS).

Baca juga: Saham Jerman menguat lagi, indeks DAX 30 terangkat 0,70 persen
Baca juga: Saham Jerman balik menguat, indeks DAX 30 terdongkrak 0,66 persen
Baca juga: Saham Jerman ditutup datar, indeks DAX 30 menyusut 0,27 poin


Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021