Sibolga (ANTARA) - Pencarian terhadap sebanyak empat ABK KM Mikhel yang hilang kontak sejak Kamis (1/4) resmi ditutup, Rabu (7/4), meski demikian Basarnas Nias tetap melakukan pemantauan jika sewaktu-waktu ada kabar terkait keberadaan mereka.

Kepala Kantor Basarnas Nias, M Agus Wibisono melalui Koordinator Pos SAR Sibolga, Hari Susanto yang dikonfirmasi, Kamis, mengatakan pada hari ketujuh pencarian, Tim SAR memperluas penyisiran dengan mengerahkan alut KN SAR Nakula oleh Kapten kapal Arotama Telaumbanua bersama personel Pos SAR Sibolga, serta TNI-Polri.

“Sesuai dengan SAR Maps Prediction Searching Area, penyisiran di mulai dari Pulau Mursala-Ilir-Tabayung Madina sejauh 140 mil,” katanya.

Sesuai dengan SOP, Basarnas Nias telah melakukan pencarian hingga 7 hari. Namun hasil masih nihil, dan Operasi SAR dinyatakan selesai, dan dilanjutkan pemantauan.

Baca juga: Cari kapal tenggelam di Nias Selatan, Basarnas kerahkan KN Nakula

Baca juga: Tim SAR cari empat awak kapal ikan yang disambar petir di Nias Selatan


Jika ada informasi ditemukan tanda-tanda korban A1, maka Ops SAR dibuka kembali dan dilakukan evakuasi terhadap ABK KM Mikhel.

Sebelumnya KM Mikhel berangkat melaut dari Kota Sibolga pada Selasa (30/3) dengan membawa lima orang ABK. Namun diperkirakan antara perairan Pulau Mursala dan Pulau Sorkam, Tapteng, kapal tersebut dihantam badai lalu dinyatakan hilang kontak.

Sementara, satu orang ABK bernama Tele Sihotang warga Pasir Bidang, Tapteng sudah berhasil ditemukan dalam kondisi selamat pada Kamis (1/4) dan telah diserahkan ke pihak keluarga.

Tele diselamatkan oleh nelayan dan selanjutnya dievakuasi di tengah laut ke Kapal KN SAR Nakula.

Baca juga: Kapal motor bawa rombongan pengantin terbalik di Nias Barat

Baca juga: KM Formosa diduga tenggelam setelah dihantam ombak besar

Pewarta: Juraidi dan Jason
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021