Paris (ANTARA News/AFP) - Biaya pinjaman Yunani meningkat tajam pada Rabu, dalam menghadapi laporan bahwa bank-bank Yunani mengalami kesulitan menghimpun dana di pasar keuangan.

Imbal hasil, atau tingkat suku bunga, yang Yunani harus bayar jika menerbitkan obligasi baru pemerintah berjangka 10 tahun, melompat menjadi 10,373 persen dari 9,774 persen pada Selasa dalam indikasi kekhawatiran para investor untuk solvabilitas Yunani di tengah kesulitan utang dan defisit publik.

Kenaikan imbal hasil mencerminkan penurunan nilai obligasi yang telah dibeli oleh investor, termasuk tabungan dan dana pensiun, dan bank.

Perbedaan dengan acuan obligasi (Bund) Jerman 10-tahun naik menjadi 7,77 persentase poin. Pada puncak krisis keuangan Yunani yang telah menyebar meningkat menjadi 8,0 persen.

Analis di bank Natixis mengatakan pembiayaan utang oleh Yunani dan negara-negara zona euro lainnya yang mengalami kesulitan keuangan berada di bawah tekanan dari "ketegangan di pasar antar bank, "di mana bank meminjam antara mereka sendiri".

Ada juga laporan bahwa Bank Sentral Eropa membuat pembelian besar utang Yunani dalam upaya untuk mengatasi krisis.

Bank-bank Yunani dalam hasil tidak mampu untuk menjamin pembiayaan yang memadai di pasar internasional atau dari bank lain karena utang negara dan beban defisit.

Namun, pemerintah Yunani, telah dapat jalan pintas ke pasar keuangan untuk memenuhi kebutuhan pinjaman berkat pemberian kredit dari Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional di bawah harga pasar. (A026/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010