Kupang (ANTARA) - Satuan Tugas Tanggap Darurat Bencana Provinsi Nusa Tenggara Timur mencatat enam warga Kota Kupang meninggal dunia dalam peristiwa bencana alam badai siklon tropis seroja yang melanda daerah itu pada Ahad (4/4) lalu.

"Ada enam orang yang meninggal dunia dalam peristiwa bencana alam badai siklon tropis Seroja yang melanda Kota Kupang. Kota Kupang merupakan salah satu daerah yang terparah akibat terjangan badai Seroja," kata juru bicara satgas tangap darurat Bencana Provinsi Nusa Tenggara Timur, Marius Ardu Jelamu kepada wartawan di Kupang, Jumat.

Ia mengatakan selain enam orang meninggal dunia bencana alam yang telah memporak porandakan ribuan unit rumah warga itu juga melukai delapan orang warga.

Ia mengatakan setidaknya ada 17.195 warga di ibu kota provinsi Nusa Tenggara Timur itu yang terdampak bencana alam badai Seroja.

Baca juga: PLN pulihkan pasokan listrik tiga rumah sakit di Kota Kupang

Baca juga: Listrik rumah sakit di Kupang telah menyala


Sebanyak 629 warga Kota Kupang terpaksa memilih mengungsi ke beberapa lokasi yang berada di atas ketinggian seperti di Gereja Betlehem Oesapa, Gereja Betel Oesapa, Posko BPBD dan Kantor Wali Kota Kupang.

"Warga yang mengungsi ini karena saat kejadian terjadi gelombang pasang sehingga memaksa warga yang bermukim di pesisir pantai Oesapa mengungsi ke daerah ketinggian," kata Marius.

Daerah yang terdampak badai siklon tropis Seroja meliputi enam kecamatan di daerah itu yaitu Kecamatan Maulafa, Alak, Kota Raja, Kelapa Lima, Kota Lama dan Oebobo.

Dalam peristiwa itu 3.358 unit rumah warga rusak akibat dihantam angin kencang siklon tropis Seroja.*

Baca juga: Layanan Telkom di NTT mulai berlangsung normal pasca bencana Seroja

Baca juga: Ratusan brimob BKO dikirim ke Adonara dan Lembata

Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021