Jakarta, 25/6 (ANTARA) - Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono direncanakan hadir pada acara puncak Sail Banda 2010 di Ambon, pada 3 Agustus 2010. Presiden akan meninjau pelayanan bakti sosial di atas kapal USNS Mercy, KRI Dr. Suharso, dan sekaligus akan melepas kapal The Spirit of Majapahit yang akan berkeliling dunia, disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad di Jakarta.

Lebih lanjut Fadel yang juga Ketua Panitia Sail Banda 2010 menjelaskan bahwa kegiatan operasi Surya Bhaskara Jaya akan menggunakan kapal rumah sakit TNI AL KRI Dr. Suharso, serta didukung kapal-kapal negara sahabat dari Singapura, Malaysia, Australia, dan kapal induk kesehatan Amerika Serikat USNS (United States Naval Ship) Mercy. Bakti sosial yang diberikan kepada masyarakat di pulau-pulau di wilayah Propinsi Maluku dan Maluku Utara.

Kegiatan ini meliputi pelayanan kesehatan seperti pengobatan umum, pengobatan gigi dan mulut, opersi bibir sumbing, operasi katarak, operasi kecil dan operasi besar, vaksinasi, pemberantasan penyakit menular dengan pemberian kelambu dan penyemprotan, pengobatan gratis, dan penyuluhan kesehatan.

Data terakhir dari Kementerian Kelautan dan Perikanan tercatat sebanyak 107 kapal layar dari 22 negara di dunia yang akan mengikuti rally kapal layar guna meramaikan Sail Banda 2010, diantaranya kapal yacht dari Australia, Amerika Serikat, Inggris, Jepang, dan sejumlah negara Asia dan Eropa lainnya. Tak tertutup kemungkinan para peserta kapal layar akan bertambah.

Mereka akan melayari route Darwin-Kupang hingga ke Banda pada 24 Juli 2010 dan tiba di Ambon pada 31 Juli 2010. Yacht Rally Sail Banda 2010 merupakan salah satu event utama Sail Banda 2010 yang merupakan adopsi dari event tahunan Sail Indonesia. Kegiatan ini direncanakan akan flag off pada tanggal 24 Juli 2010 di Darwin. Para peserta akan berlayar selama 3 bulan di perairan Indonesia dan melewati 18 Kota/Kabupaten di Indonesia. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak langsung bagi masyarakat pesisir dan sebagai ajang promosi wisata bahari Indonesia serta memberikan efek ekonomi lanjutan terhadap pendapatan daerah yang akan disinggahi.

Kegiatan Sail Banda 2010 juga dapat dimanfaatkan untuk "menjual" keelokan dan potensi Maluku kepada dunia internasional, khususnya di sektor kelautan dan perikanan serta pariwisata bahari. Keindahan pulau-pulau kecil dan perairan sekitarnya di Kabupaten Banda dan Maluku memiliki pulau dengan pemandangan yang eksotis sehingga dapat menjadi salah satu tujuan wisata dunia. Beberapa lokasi diving di Kepulauan Banda dan Maluku dipercaya sebagai salah satu lokasi diving sport terbaik di dunia.

Sementara di sektor perikanan, Laut Maluku memiliki potensi ikan sangat besar yang mencapai 1,64 juta ton per tahun, meliputi ikan pelagis 261,49 ribu ton, pelagis kecil 980,1 ribu ton, demersal 295,5 ribu ton, ikan karang 47,7 ribu ton, udang 44 ribu ton, lobster 0,8 ribu ton, dan cumi-cumi 10,57 ribu ton. Melihat potensi perikanan yang sangat besar tersebut wajar bila Maluku ditetapkan sebagai lumbung ikan nasional, tegas Fadel.

Selain lomba kapal layar dan bakti sosial, dalam kegiatan Sail Banda 2010 juga akan dilaksanakn beberapa kegiatan, seperti pameran produk perikanan, penanaman 50 ribu mangrove, campaign mitigasi bencana, bersih laut, restocking 10 ribu benih ikan kerapu di Perairan Ambon, pentas budaya dan festival olahraga air. Khusus untuk seminar, dalam Sail Banda dilaksanakan seminar nasional dan internasional, meliputi konferensi kerjasama Indonesia-Australia di bidang kelautan dan perikanan, simposium internasional pulau kecil dan terumbu karang, konferensi nasional VII pengelolaan pesisir laut dan pulau-pulau kecil, simposium pembangunan kelautan dan perikanan di Indonesia bagian timur, conferensi internasional teknologi dan peneliti laut dalam, dan seminar internasional mengenai sagu dan keamanan pangan.

Pelaksanaan Sail Banda ditutup dengan dilangsungkannya pengibaran bendera Merah Putih yang berbarengan dengan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke-65 di pulau terluar, yaitu di Pulau Kisar. Sail Banda 2010 menjadi momentum untuk menunjukkan kepada dunia, bahwa Indonesia, Maluku khususnya, adalah tempat yang aman dikunjungi oleh turis manca negara serta terbuka peluang investasi di sana, tegas Fadel.

Untuk keterangan lebih lanjut, silakan menghubungi Dr. Soen'an H. Poernomo, M.Ed, Kepala Pusat Data, Statistik dan Informasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan, HP.08161933911

Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2010