Mataram (ANTARA News) - Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Mataram, Nusa Tenggara Barat, membutuhkan listrik sebesar 60.000 Watt sementara yang telah tersedia hanya 30.000 watt

"Rusunawa yang terletak di Selagalas, Mataram tersebut sudah rampung dan siap ditempati namun tinggal menunggu listrik, sementara gardu sesuai permintaan PLN sudah ada, kata Kepala Dinas PU Kota Mataram, Ir. H. Makbul, di Mataram, Sabtu.

Dikatakannya, animo masyarakat untuk tinggal di Rusunawa cukup tinggi dan sedang dilakukan seleksi bagi siapa saya yang berhak tinggal di Rusunawa tersebut.

Rusunawa yang dibangun dengan lantai lima sudah rampung pada tahun 2009 dan dapat menampung sekitar 99 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 500 jiwa namun yang mendaftar lebih dari 99 KK.

Calon penghuni Rusunawa tentunya akan diseleksi terlebih dahulu dengan mengedepankan skala prioritas terutama warga miskin yang belum memiliki tempat tinggal, yang ada di seputaran Rusunawa.

"Jika semua warga yang membutuhkan disekitar rusunawa sudah terakomodir barulah warga luar kawasan itu dibolehkan masuk," katanya.

yang melakukan seleksi bagi calon penghuni Rusunawa adalah Badan Pengelola (BP), sekaligus menentukan berapa besar sewa rusunawan dan berapa lama penghuni bisa tinggal di rusunawa tersebut.

Hingga kini bangunan fisik Rusunawa yang dibangun oleh Kementrian Pekerjaan Umum (PU) Bidang Ciptakarya belum diserah terimakan kepada Kota Mataram.

Makbul menepis rumor belum diserahkannnya Rusunawa karena bangunan tidak sesuai dengan konstruksi yang ada, karena tim pemeriksa dari pusat melakukan cross chek terhadap konstruksi bangunan rusunawa.

Pembangunan fisik rusunawa sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah pusat, yang anggaran dan tender dilakukan di pusat, sementara Pemkot Mataram hanya menyediakan lahan.

Bangunan fisik Rusunawa segera diserahkan dan saat ini sedang dalam proses persiapan administrasi, agar tidak terjadi kesalahan di kemudian hari.

"Lamanya proses persiapan administrasi ini disebabkan bukan rusunawa yang akan diserahkan itu tidak hanya di Kota Mataram saja, melainkan se Indonesia," katanya.
(T.B004/R010/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010