di Pamekasan ini skalanya hanya II MMI
Pamekasan (ANTARA) - Gempa bumi dengan magnitudo 6,7 yang berpusat di 90 kilometer barat daya Kabupaten Malang, dengan kedalaman 25 kilometer pada Sabtu sekitar pukul 14.00 WIB, getarannya juga dirasakan warga di sejumlah kecamatan di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur.

Warga yang merasakan itu antara lain di Kecamatan Kadur, Pademawu, Larangan, Pamekasan, Proppo, dan sebagian warga di Kecamatan Tlanakan.

"Kejadiannya hanya sebentar, sekitar lima detik, akan tetapi sangat terasa," kata warga Bangkes, Kecamatan Kadur, Pamekasan Nauval kepada ANTARA di Pamekasan, Sabtu.

Nauval yang juga Staf Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Pemkab Pamekasan ini lebih lanjut menuturkan, warga di desa itu sempat berhamburan keluar rumah menuju tanah lapang.

Hal senada juga diakui oleh warga Desa Trasak, Kecamatan Larangan, Fathor Arifin. Di desa itu, getaran yang dirasakan warga juga berlangsung singkat, namun membuat panik warga.

Baca juga: BMKG sebut gempa di Kabupaten Malang sebabkan kerusakan sejumlah rumah
Baca juga: BPBD lakukan pendataan dampak gempa di Kabupaten Malang


Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab Pamekasan Budi Cahyono membenarkan, getaran yang dirasakan warga di sejumlah kecamatan di Pamekasan pada Sabtu (10/4/2021) sekitar pukul 14.00 WIB itu akibat gempa yang berpusat di Malang, Jawa Timur.

"Tapi di sini, di Pamekasan ini skalanya hanya II MMI," kata Budi.

Getaran dengan skala II MMI (Modified Mercalli Intensity) ini, hanya dirasakan oleh beberapa orang, dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Selain di Pamekasan, sebagian warga di kabupaten lain di Madura, seperti Sampang dan Sumenep juga ada yang merasakan getaran gempa yang terpusat di Kabupaten Malang, Jawa Timur itu, sebagaimana dipantau ANTARA di sejumlah akun media sosial dan grup whatshapp jurnalis dan relawan BPBD se-Madura.

Baca juga: Sejumlah bangunan di Kabupaten Blitar rusak terkena gempa bumi
Baca juga: Getaran gempa di Malang terasa hingga Yogyakarta

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021