penyerapan gabah oleh Pertani bersifat komersial, sehingga dapat membeli di atas harga pembelian pemerintah (HPP).
Jakarta (ANTARA) - PT Pertani (Persero) selaku BUMN yang bergerak di bidang pertanian dipercaya oleh pemerintah bisa menyerap 300.000 ton gabah dari petani.

Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian Agung mengatakan penyerapan gabah oleh Pertani bersifat komersial, sehingga dapat membeli di atas harga pembelian pemerintah (HPP).

“Penyerapan Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) itu sifatnya public service obligation (PSO) dan harga telah ditentukan pemerintah. Sedangkan Pertani ini kami dorong penyerapan secara komersial,” ujar Agung dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.

Baca juga: PT Pertani dipercaya pasok benih bagi 380 ribu hektare sawah

Menurut dia, Pertani sebagai BUMN Pangan yang juga bergerak di bidang perberasan mempunyai potensi sarana dan prasarana yang cukup besar seperti dryer dan Rice Milling Unit (RMU) yang tersebar secara nasional.

Dengan kapasitas dryer rata-rata 30 ton per hari dan kapasitas RMU 2-3 ton per jam, serta peluang pasar beras yang masih terbuka lebar khususnya antar pulau, Agung yakin Pertani bisa menyerap gabah petani hingga 300 ribu ton.

Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian dan Pertani berkolaborasi menyerap gabah petani di Kendal, Jawa Tengah. Program yang diselenggarakan di Unit Penggilingan Padi Pertani Kendal ini merupakan tindak lanjut atas arahan Kementerian Pertanian untuk bersama dalam menggalakkan gerakan penyerapan gabah petani.

Untuk mewujudkan kegiatan serap gabah petani tersebut, Kementerian Pertanian menandatangani (MoU) dengan Pertani terkait program serap gabah petani.

Baca juga: Mentan terus kawal Gerakan Serap Gabah Petani

Kerja sama ini diatur melalui perjanjian antara Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) (Persero) untuk mewakili Pertani (karena penunjukannya sebagai ketua klaster pangan BUMN.

Direktur Utama PT Pertani (Persero) Maryono mengatakan sebagai BUMN klaster pangan, Pertani konsen terhadap kesejahteraan petani pasca melalui pembelian harga di atas HPP.

"Kami melakukan offtake dengan harga Rp4.300. Di Banyuwangi dan Karawang harganya juga sama, untuk Provinsi Jawa Tengah sendiri kami sudah serap 3.000 ton,” kata Maryono

Menurut dia, langkah ini dilakukan guna mendukung kesejahteraan para petani agar petani tidak trauma dan dapat terus melakukan budidaya di panen yang akan datang. Pertani ingin harga gabah petani tidak anjlok saat panen raya karena kenyataannya hasil panen gabah petani yang sudah diserap oleh PT Pertani (Persero) berkualitas.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021