Jakarta (ANTARA) - Perusahaan teknologi asal China, Huawei, memestikan sistem operasi (operating system) Harmony buatan mereka sendiri akan hadir di perangkat ponsel.

"Berikutnya, OS Harmony akan hadir di ponsel," kata Rotating Chairman Huawei, Eric Xu, saat Huawei Global Analyst Summit 2021 yang disiarkan secara langsung, Senin.

Amerika Serikat memberikan sanksi kepada Huawei sejak 2019 lalu, akibatnya ponsel keluaran Huawei tidak mendapatkan lisensi penuh dari Google Android.

Baca juga: Huawei fokus ke infrastruktur TIK dan cloud pada 2021

Sejak itu, Huawei meluncurkan sistem operasi buatan sendiri bernama Harmony, yang saat ini terpasang di perangkat wearable dan layar keluaran merk tersebut.

Mereka juga mengembangkan ekosistem Huawei Mobile Services sebagai pengganti sejumlah layanan dari Google Android.

Huawei sudah bekerja sama dengan 20 vendor perangkat lunak dan 280 vendor aplikasi untuk mengembangkan ekosistem di Huawei Mobile Services atau HMS.

"Kami perkirakan lebih dari 40 merk arus utama dan 100 juta perangkat akan jadi titik masuk OS Harmony pada 2021," kata Xu.

Hingga akhir tahun lalu, terdapat 23, juta pengembang yang terdaftar di ekosistem HMS, sekitar 300.000 pengembang berada di luar China.

Catatan Huawei, tahun lalu pengguna Huawei App Gallery di luar China naik lebih dari 10 kali lipat dibandingkan 2019. Huawei App Gallery menjangkau lebih dari 700 juta pengguna Huawei di 170 negara dan wilayah.

Baca juga: Huawei ingin perkuat posisinya dalam pengembangan komponen EV

Baca juga: Huawei hadirkan solusi AI di RS Indonesia untuk hadapi COVID-19

Baca juga: Huawei ingin perkuat talenta digital di Asia Pasifik

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021