Jakarta (ANTARA News) - Para penonton festival modern yang takut daya baterai ponselnya habis ketika seharian bergumul di medan berlumpur, sekarang mungkin mempunyai solusi, power boots (sepatu pembangkit).

Perusahaan ponsel European Telco Orange telah memperkenalkan sebuah prototipe pengisi ulang baterai ponsel--satu set sepatu karet thermoelektrik atau Wellington boots dengan sebuah "pembangkit daya tunggal" yang mampu mengubah panas dari kaki pengguna menjadi energi listrik guna mengisi baterai ponsel dalam genggaman.

Sepatu itu dirancang secara khusus oleh Dave Pain, seorang Managing director di Gotwind, sebuah perusahaan pengembangan energi yang dapat diperbaharui.

Pain mengatakan, sepatu karet (boot) itu bekerja menggunakan seebeck effect, yang diambil dari nama seorang fisikawan Johann Seebeck, dimana sebuah sirkuit yang terbuat dari dua logam berbeda menghasilkan listrik jika di dua tempat ketika keduanya terhubung memiliki suhu berbeda.

"Dalam sol (telepak) sepatu karet Wellington boot ada thermocouple suhu dan jika anda menempelkannya pada suhu panas di salah satu sisinya dan suhu dingin pada sisi lainnya, hal itu akan menghasilkan daya listrik," kata Pain seperti dikutip Reuters.

"Pengisian daya listrik itu kemudian kami salurkan ke sebuah baterai, dimana anda akan menemukan dalam hak sepatu karet itu sebagai penyimpan sumber listrik yang kemudian digunakan untuk mengisi ulang baterai ponsel anda," ujarnya.

Thermocouples ini terhubung secara elektrik, membentuk susunan dari beberapa thermocouples (thermopile). Alat itu kemudian terjepit diantara dua lapis keramik tipis.

Ketika panas dari kaki itu disalurkan pada lapisan keramik tipis yang ada di atas, dan suhu dingin juga tersalurkan pada sisi yang satunya, dan dari suhu dingin yang ada di tanah daya listrik dihasilkan.

Setelah seharian kegembiraan festival yang digelar untuk para pecinta musik, sekarang para penonton bisa mencolokkan ponselnya ke sebuah sumber daya listrik pada ujung sepatu karetnya yang menggunakkan daya yang dihasilkan dari kegiatan mereka selama seharian.

Tetapi prototipe sepatu karet ini masih memiliki satu kekurangan, dimana anda masih harus berjalan selama 12 jam dengan sepatu karet tersebut untuk menghasilkan energi bagi baterai ponsel berdaya tahan satu jam pemakaian.

Pain juga mengatakan Gotwind kini sedang menyempurnakan teknologinya, yang mana nantinya juga bisa digunakan dalam bentuk perangkat busana lainnya.

"Teknologi ini tidak hanya terbatas pada alas kaki atau sepatu karet, tetapi bisa anda aplikasikan untuk contohnya pakaian, kamu tahu, headband (ikat kepala) misalnya. Jadi benar-benar bisa dimana saja ketika anda terganjal untuk memakai sumber daya listrik, anda bisa menggunakan jenis teknologi ini," paparnya.

(Yud/S026)
 

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010