Kupang (ANTARA) - Kapal pembangkit listrik Karadeniz Powership Gokhan Bey asal Turki berkapasitas 125 MW yang ada di Bolok, Kabupaten Kupang, NTT menurut general manajer PT. PLN UIW NTT Agustinus Jatmiko sangat membantu kondisi kelistrikan akibat angin kencang di Kota Kupang pada Minggu (4/4) malam hingga Senin (5/4) pagi.

"Jadi setelah angin kencang itu, pada Senin (5/4) pukul 23.40 wita, BTS Telkomsel dan Telkom sudah menyala, dan beberapa rumah sakit menyala itu adalah suplai dari kapal listrik yang ada di Bolok," katanya kepada wartawan di Kupang, Senin.

Agustinus menceritakan bahwa pertama kali cuaca membaik setelah angin kencang pada Minggu (4/4) malam, hal pertama yang dilakukan adalah memeriksa mesin-mesin PLN untuk memastikan tidak ada yang rusak.

Pihaknya bersyukur karena usai dilakukan pemeriksaan tak ada satupun mesin milik PLN yang rusak termasuk mesin dari kapal listrik yang sudah ada di Bolok sejak akhir tahun 2016 itu.

"Jadi mereka (kapal listrik, red) yang pertama kali beroperasi. Karena jalur dari desa Bolok ke kecamatan Maulafa ke tempat-tempat BTS Telkom punya itu adalah jalur-jalur yang sudah kami perbaiki," ujar dia.

Melihat betapa pentingnya kapal listrik Karpowership asal Turki itu di wilayah pulau Timor khususnya Kota Kupang, Walikota Kupang Jefry Riwu Koreh menilai bahwa keberadaan kapal listrik Karpowership yang berada di desa Bolok, Kabupaten Kupang sangat membantu masalah kelistrikan di pulau Timor khususnya Kota Kupang pasca bencana siklon Seroja yang menerjang daerah itu.

"Keberadaan kapal listrik ini di Bolok membantu sekali terkait kelistrikan di Kotas Kupang khususnya. Saya justru yang mengusulkan pada saat saya masih berada di kursi DPR RI," katanya kepada wartawan di Kupang, Senin.

Ia menceritakan pada tahun 2016 lalu, dirinya sering mendapatkan pengeluhan dari masyarakat soal seringnya pemadaman listrik sampai dengan enam jam.

Jefry kemudian bertemu direktur PLN untuk meminta bantuan agar ada bantuan kapal listrik di daerah itu sehingga masalah listrik di kota Kupang tidak jadi masalahnya.

"Oleh karena itu pada bulan November 2016 kalau tidak salah kapal itu tiba di Kupang. Saya kurang tahu berapa lama kontraknya tetapi saya harap ini bisa diperpanjang kontraknya mengingat saat ini pasca bencana sistem kelistrikan di pulau Timor khususnya kota Kupang masih terganggu," tambah dia.

Sementara itu tokoh masyarakat di Kota Kupang Freddy Ongko Saputra menilai bahwa keberadaan kapal listrik di Bolok perlu diperpanjang kontraknya jika jangka waktu masa kontraknya sudah mau selesai.

"Kita tidak tahu kebutuhan listrik di wilayah pulau Timor mencukupi atau tidak saat ini apalagi dengan adanya bencana saat ini," tambah dia.

Saat ini, sejumlah gardu induk serta PLTU di beberapa wilayah di wilayah Kupang belum selesai dibangun. Selama belum selesai dibangun, menurut dia, pemerintah perlu mempertahankan kapal listrik asal Turki itu

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021