Hari ini kita melihat kebalikannya, sehingga ada aksi ambil untung
New York (ANTARA) - Bursa Saham New York, Wall Street, Amerika Serikat dibuka menurun dengan Indeks S&P 500 dan Dow Jones mundur dari level rekor pembukaan perdagangan Senin waktu setempat, karena investor bersiap untuk memulai musim pelaporan perusahaan dan laporan inflasi utama akhir pekan ini.

Penurunan acuan imbal hasil obligasi 10-tahun dari tertinggi 14-bulan pada bulan April meredakan kekhawatiran tentang biaya pinjaman yang lebih tinggi, membantu saham-saham teknologi yang bernilai tinggi memperoleh kekuatan dan mendorong Indeks S&P 500 dan Indeks Dow Jones ke level rekor.

“Kami melihat sedikit pembalikan dari minggu lalu di mana sektor teknologi kuat, keuangan dan energi lemah. Hari ini kita melihat kebalikannya, sehingga ada aksi ambil untung,” kata Kepala Ekonom Pasar Spartan Capital Securities Peter Cardillo, di New York.

Di antara 11 sektor utama Indeks S&P 500, saham sektor layanan teknologi dan komunikasi mengalami penurunan terbesar.

Data harga konsumen AS untuk bulan Maret dan lelang obligasi AS 271 miliar dolar minggu ini mengakhiri ketenangan pasar obligasi, menyalakan kembali kenaikan imbal hasil yang mengkhawatirkan investor pada kuartal pertama.

Ketua Federal Reserve (Fed) Jerome Powell pada hari Minggu mengatakan ekonomi AS berada pada "titik perubahan" dengan ekspektasi bahwa pertumbuhan akan meningkat dalam beberapa bulan mendatang, tetapi juga berisiko jika pembukaan kembali yang tergesa-gesa mengarah pada peningkatan berkelanjutan dalam kasus Virus Corona.

“Dengan semua hal makro yang keluar dan lelang obligasi, pertarungan sedang terjadi antara pasar obligasi dan The Fed. Satu-satunya hal yang akan menyelamatkan adalah laba dan petunjuk. Kuartal pertama ini akan dibandingkan dengan waktu sebelum pandemi,” kata Cardillo.

Goldman Sachs, JPMorgan, dan Wells Fargo akan memulai musim laba kuartal pertama pada hari Rabu, memberikan investor katalis baru untuk membeli atau menjual saham di pasar pada harga tertinggi sepanjang masa.

Laba S&P 500 diperkirakan telah melonjak 25 persen pada kuartal ini dibanding tahun lalu, menurut data Refinitiv IBES, kenaikan kuartalan terbesar sejak 2018.

Pada pukul 11:55 waktu setempat Indeks Dow Jones Industrial Average turun 29,74 poin atau 0,09 persen,menjadi 33.770,86. Indeks S&P 500 berkurang 4,59 poin, atau 0,11 persen menjadi 4.124,21, dan Indeks Komposit Nasdaq merosot 75,02 poin atau 0,54 persen menjadi 13.825.17.

Tesla Inc naik 2,8 persen setelah Canaccord Genuity meningkatkan saham pembuat mobil listrik itu menjadi "membeli" dan mengatakan perusahaan itu bisa menjadi "merek" dalam penyimpanan energi.

Saham Alibaba di AS melonjak 9,1 persen, setelah perusahaan e-Commerce itu mengatakan tidak mengharapkan adanya dampak material dari tindakan keras antitrust di China yang akan mendorongnya untuk merombak cara berurusan dengan pedagang.
Baca juga: Saham Hong Kong anjlok, dipicu sinyal pengetatan likuiditas China
Baca juga: Perusahaan perkebunan Triputra Agro resmi melantai di bursa

 

Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021