Meksiko City (ANTARA News/Reuters) - Gempa bumi kuat 6,2 Skala Richter Rabu pagi menggoncang Meksiko selatan, menggetarkan gedung-gedung seluruh Meksiko City namun tidak menimbulkan kerusakan serius atau korban.

Survei Geologi Amerika Serikat mengatakan, gempa menghantam dekat kota Pinotepa Nacional sekitar 125 kilometer barat daya kota kolonial Oaxaca, namun petugas patroli polisi yang memeriksa sekeliling kota tidak melaporkan adanya masalah.

USGS melaporkan gempa tersebut berkekuatan 6,5 namun kemudian direvisi menjadi 6,2 juga mengalami sedikit pergeseran pusat gempa.

"Gempa tersebut cukup kuat," kata Jorge Carventes, petugas keamanan Hotel Las Gaviotas di Pinotepa Nacional.

"Beberapa tamu turun ke bawah namun bangunan tidak apa-apa dan tak ada seorangpun yang luka."

Di pusat rakyat yang bersejarah Cobblestone Oaxaca merasakan getaran kuat dan tamu-tamu di beberapa hotel dievakuasi sesaat.

"Untungnya, kami tak punya laporan tentang adanya orang yang cedera atau gedung-gedung yang rusak. Bukan hanya di sini tapi juga di pantai," kata pejabat perlindungan sipil Alberto Narvaez Oaxaca.

"Goncangan itu membuat saya terbangun, saya sangat takut," kata rekannya, Gilberto Mateo.

Pusat Peringatan Tsunami Pasifik tidak mengeluarkan peringatan atau petunjuk di tempat-tempat dan hotel-hotel di resor-resor pantai seperti Puerto Angel, juga dilaporkan tidak kerusakan.

Gempa juga mengejutkan penduduk di Meksiko City hampir 470 kilometer ke utara, dan memutus listrik di beberapa distrik.

Beberapa orang lari ke jalan dengan hanya mengenakan payama, namun tidak dilaporkan adanya koran di kota itu, di mana banyak kenangan mengerikan gempa besar pada 1985.

Helikopter berputar-putar di atas dan sirine polisi serta alarm mobil meraung-raung, namun sambungan listrik dan telepon masih berfungsi.

"Saya rasakan itu seperti yang saya selalu lakukan. Orang-orang berhamburan keluar dari gedung," kata Pedro Salazar, 42 tahun, petugas keamanan pada apartemen berlantai empat di Meksiko City.

Meksiko sering diguncang getaran-getaran dan selalu cemas sejak terjadinya gempa kuat di Haiti dan Chilie pada awal tahun ini.(*)

(Uu.H-AK/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010