Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat
Kupang (ANTARA) - Pos Pemantau Gunung Api Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata Nusa Tenggara Timur melaporkan pada pukul 15.02 Wita terjadi erupsi dan kawah gunung itu mengeluarkan asap putih dengan tinggi kolom mencapai 1.000 meter.

"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat," kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Ili Lewotolok Stanislaus Ara Kian dihubungi dari Kupang, Kamis.

Stanis menjelaskan bahwa erupsi gunung api itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 20 mm dan durasi kurang lebih 35 detik.

Baca juga: 19 letusan terjadi dalam sehari di gunung ili lewotolok

Letusan yang dikeluarkan oleh Gunung Ili Lewotolok itu, ujar dia, disertai dengan dentuman yang sangat kuat sehingga sedikit bergetar tanah yang berada di sekitar gunung itu.

Dengan masih adanya aktivitas di gunung tersebut, iapun menyarankan warga sekitar lereng Ili Lewotolok serta pengunjung, pendaki, dan wisatawan tidak melakukan aktivitas di area dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung api tersebut.

Baca juga: Pemkab Lembata minta warga di kaki Gunung Ili Lewotolok tetap waspada

"Masyarakat Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak/ kawah Gunung Ili Lewotolok," ujar dia.

Ia juga mengatakan bahwa mengingat potensi bahaya abu vulkanik yang dapat mengakibatkan gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan lainnya maka masyarakat yang berada disekitar Gunung Ili Lewotolok agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut maupun perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.

Baca juga: PVBMG sebut Gunung Ili Lewotolok masih terus erupsi

Di samping itu juga mengingat abu vulkanik hingga saat ini jatuh di beberapa sektor di sekeliling gunung itu maka masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok agar mewaspadai ancaman lahar terutama saat musim hujan.

Pihak Pos pemantau, ujar dia, selama ini tetap siaga dan memantau untuk memastikan bahwa tak ada semburan abu yang lebih besar dan tinggi yang dapat membahayakan warga di sekitar gunung itu.

Baca juga: PVMBG tambah alat pendeteksi antisipasi erupsi Ili Lewotolok

Baca juga: Gunung Merapi dua kali meluncurkan guguran lava ke arah tenggara

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021