Baku (ANTARA News) - Presiden Azerbijan Ilham Aliyev, Ahad memints bantuan Washington mencarikan satu penyelesaian "berdasarkan hukum internasional" atas konfliknya dengan Armenia menyangkut wilayah Nagorny Karabakh yang memisahkan diri itu.

Azerbaijan mengharapkan Amerika Serikat "bekerja sama dengan kami dengan negara-ngara lainnya bagi penyelesaian" konflik itu, kata Aliyev kepada Menlu AS Hillary Clinton di hadapan para wartawan.

"Ini adalah satu masalah besar bagi kami dan ancaman besar bagi keamanan regional," kata Aiyev. "Kami ingin mengusahakan satu resolusi berdasarkan hukum internasional dan kami ingin mencgusahakannya secepat mungkin. Rakyat kami menderita."

Berbicara sebelum melakukan pertemuan dengan Aliyev, Hillary mengatakan "masalah-masalah yang anda sebut adalah penting bagi kami".

Kunjungan pertama Hillary ke negara itu sebagai menlu dilakukan saat AS berusaha meningkatkan hubungan dengan Azerbaijan-- satu mata rantai penting garis pasokan untuk Afghanistan dan satu pusat penting energi --- setelah Baku mengeluhkan bahwa Washington mengabaikan hubungan itu.

Azerbaijan menuduh AS mengabaikan keinginan-keinginannya mendukung usaha-usaha rekonsiliasi antara Armenia dan Turki, yang menutup perbatasannya dengan Armenia menyangkut konflik Karabakh, tanp mengaitkan tuntutan-tuntutan Baku bagi usaha-usaha ini.

Ketegangan menyangkut Karabakh meningkat dalam bulan-bulan belakangan ini di tengah-tengah perundingan yang macet menyangkut status wilayah itu, di mana kelompok separatis etnik Armenia didukung Yerevan merebut daerah itu dari baku dalam perang awal tahun 1990-an yang menewaskan sekitar 30.000 orang.

Paling tidak empat tentara Armenia dan dua serdadu Azerbaijan tewas dalam pertempuran di wilayah itu bulan lalu.

Aliyev bulan lalu mengancam akan mundur dari perundingan perdamaian yang didukung asing setelah menuduh Armenia memacetkan perundingan-perundingan itu.

Dalam KTT G-8 baru-baru ini di Toronto, Rusia dan AS menyerukan "penyelesaian damai" konflik itu, mengundang Aliyev dan sejawatnya dari Amernia Serzh Sarkisian untuk "mulai mengusahakan satu perjanjian perdamaian".

Hillary adalah pejabat senior AS kedua mengunjungi Azerbaijan dalam pekan-pekan belakangan ini setelah awal bulan lalu Menteri Pertahanan Robert Gates mengunjungi negara itu.

Gates menyerahkan sepucuk surat Presiden Barack Obama kepada Aliyev yang mengaku "ada masalah-masalah serius dalam hubungan kita" tetapi menegaskan bahwa sengketa Karabakh akan tetap satu prioritas Washington.

Pesawat-pesawat kargo terbang di wilayah udara Azerbaijan dalam perang Afghanistan, dengan mengangkut 100.000 tentara dan personil AS dan sekutu melalui wilayah udara negara itu tahun lalu.

Azerbaijan yang kaya energi juga adalah pendukung penting dan pusat transit bagi proyek-proyek dukungan Barat untuk mengirimkan minyak dan gas dari Laut Kaspia ke Eropa tanpa melewati Rusia.

AS bersama dengan Prancis dan Rusia, adalah pemimpin bersama Kelompok Minsk Organisasi bagi Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (OSCE), yang memimpin usaha-usaha internasional untuk mencapai penyelesaian tetap konflik Karabakh.

Kunjungan Hilarry dilakukan dalam lawatan ke Eropa timur dan negara-negara wilayah Kaukasus. Setelah mengunjungi Ukraina, Polandia dan Azerbaijan, ia menurut rencana Ahad petang berada di Armenia dan Senin di Georgia.

AFP/H-RN/B002

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010