Polman (ANTARA News) - Bayi penderita penyakit Hydrocephalus Dedi (3), warga Desa Lampoko, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar dirawat secara intensif di rumah sakit umum daerah (RSUD) Kabupaten Polman, Provinsi Sulawesi Barat.

Dedi dirujuk kerumah sakit dari rumahnya untuk mendapatkan perawatan intensif oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Polman, Minggu.

Humas Pemkab Polman, Danial mengatakan, Dedi dirawat di RSUD Polman sebagai bukti kepedulian peningkatan pelayanan kesehatan yang terus coba dilakukan pemerintah di Polman bagi masyarakat miskin di wilayahnya.

Menurut dia, Dedi penderita penyakit Hydrocephalus mengalami kelainan karena kepalanya yang kian membesar, lantaran diduga pernah terjatuh dari ayunan saat masih bayi, sejak saat itu Dedi sering mengalami sakit-sakitan dan kepalanya kian hari makin membesar.

"Selama ini, kedua orang tuanya hanya bisa pasrah karena tidak mempunyai biaya untuk membawa anaknya ke rumah sakit," katanya.

Ia mengatakan, setelah Dedi dirawat di RSUD Polman, kedua orangtuanya yakni ayahnya, Muhdar dan ibunya Bahira, sangat gembira dan terharu atas perhatian pemerintah terhadap anaknya.

"Sebelumnya, Dedi hanya bisa tergolek karena tubuh mungil bocah malang itu tidak mampu menopang kepalanya yang kian lama makin membesar, ibunya Bahira, mengaku kerap dibayangi penyesalan karena kelalaian yang mengakibatkan Dedi anaknya menderita," katanya.

Danial mengatakan, Bahira dan suaminya Muhdar sudah sejak lama berharap ada yang punya kepedulian dan perhatian terhadap anaknya.

"Mereka bersyukur anaknya mendapat perhatian pemerintah yang langsung membawa Dedi ke rumah sakit. mereka sangat berharap Dedi anaknya bisa sembuh dan dapat menikmati masa kanak-kanaknya sebagaimana anak-anak lainnya," katanya.

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Polman, Ny Ruskati Ali Baal dan Kepala Dinas Kesehatan Dr Ayub Ali yang mengunjungi Dedi, menyatakan keprihatinannya melihat kondisi bocah malang itu.

Ruskati kemudian memberikan bingkisan berupa makanan dan uang bekal selama perawatan di RSUD Polman.

"Kami menyesalkan masalah penderita penyakit seperti yang dialami Dedi tidak segera diketahui yang membuat Dedi tidak bisa dirawat secara cepat, penyakit diketahui setelah berlangsung lama padahal bisa ditangani lebih awal kalau informasinya cepat," katanya.

Menurut dia, selama ini, berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat, termasuk masalah penyakit, kebanyakan diketahui dari berita media cetak dan elektronik oleh karena itu ia meminta agar petugas medis dapat lebih peka melihat kondisi pelayanan kesehatan bagi masyarakatnya.

Dedi diduga menderita hydrosepalus, sejenis penyakit yang disebabkan penimbunan cairan pada otak lantaran gangguan sirkulasi cairan. Menurut Boko, untuk pengobatan harus melalui operasi dengan memasang selang pembuangan tumpukan cairan menuju rongga perut pasien.

Tim dokter yang dipimpin Dr Sriharjo Boko, spesialis anak RSUD Polman, menduga Dedi menderita hydrosepalus, sejenis penyakit yang disebabkan penimbunan cairan pada otak lantaran gangguan sirkulasi cairan.

Menurut Boko, untuk pengobatan harus melalui operasi dengan memasang selang pembuangan tumpukan cairan menuju rongga perut pasien Dedy. (MFH/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010