Dua opsi ini pada akhirnya diharapkan bisa menurunkan beban financial charges sehingga struktur keuangan Waskita lebih sehat ke depannya
Jakarta (ANTARA) - Pengamat BUMN dari Universitas Indonesia Toto Pranoto mengungkapkan rencana Waskita Karya menerbitkan obligasi/sukuk maupun pinjaman dari perbankan dalam rangka restrukturisasi keuangan, dapat membuat struktur keuangan perseroan lebih sehat.

"Dua opsi ini pada akhirnya diharapkan bisa menurunkan beban financial charges sehingga struktur keuangan Waskita lebih sehat ke depannya," ujar Toto saat dihubungi Antara di Jakarta, Jumat.

Menurut Toto, upaya menerbitkan obligasi dengan jaminan pemerintah akan menurunkan tingkat bunga kupon obligasi.

Demikian pula restrukturisasi dengan perbankan diharapkan bisa menurunkan suku bunga pinjaman.

"Restrukturisasi keuangan saat ini jelas menjadi prioritas , karena tekanan biaya bunga sangat tinggi dan membebani struktur keuangan," kata pengamat BUMN tersebut.

Sebelumnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Waskita Karya (Persero) Tbk menyetujui rencana penggunaan penerimaan dana sebesar Rp15,3 triliun untuk menyelesaikan pembangunan berbagai proyek yang sedang dikerjakan.

Sekretaris Perusahaan Waskita, Ratna Ningrum mengatakan bahwa Waskita berencana menerima pendanaan sebesar Rp15,3 triliun dari pinjaman perbankan maupun penerbitan obligasi/sukuk.

Waskita tengah menunggu persetujuan Kementerian Keuangan untuk penjaminan tersebut.

Dengan adanya penjaminan dari Pemerintah, maka kelayakan kredit Waskita akan meningkat sehingga berdampak pada cost of debt yang lebih kompetitif.

Baca juga: Pengamat sebut transformasi bisnis Waskita Karya langkah tepat
Baca juga: RUPS Waskita setujui pendanaan proyek dengan jaminan Rp15,3 triliun
Baca juga: Waskita akan ekspansi ke tiga pasar luar negeri dalam 5 tahun ke depan

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021