Jakarta (ANTARA) - Manajer Manchester United Ole Gunnar Solskjaer menandaskan menyerah dalam perburuan gelar juara Liga Premier "tidak ada dalam DNA kami" sekalipun mereka nyaris mustahil menyalip pemuncak klaseman Manchester City.

United bakal menjamu Burnley yang terancam degradasi Minggu (18/4) pekan ini, dengan bekal posisi kedua dalam klasemen yang saat ini terpaut 11 poin dari City tetapi menyimpan satu pertandingan lebih banyak.

Pelatih asal Norwegia itu yakin timnya sudah dalam jalur yang benar tetapi mengakui sulit sekali merebut gelar juara liga yang ke-21 kalinya.

Baca juga: MU jaga rekor tandang sempurna setelah pecundangi Tottenham
Baca juga: MU lolos ke semifinal Liga Europa usai pertegas agregat atas Granada


"Tentu saja kami tidak akan pernah menyerah," kata Solskjaer setelah timnya menang agregat 4-0 melawan Granada dalam perempat final Liga Europa untuk mengadapi AS Roma dalam partai semifinal.

"Man United tidak akan pernah menyerah. Klub ini memiliki terlalu banyak kemunduran dan terlalu banyak mengalami kebangkitan besar dalam DNA kami. Menyerah itu tak ada dalam DNA kami," tandas Solksjaer.

"Tetapi apakah ini realistis? Tidak, kemungkinannya kecil karena ketika Anda menghadapi tim sekonsisten Man City, Anda tak bisa berharap mereka kalah tiga pertandingan dari enam laga terakhirnya."

Baca juga: Lanjut semifinal Liga Europa, Ole ingin MU tutup musim dengan trofi
Baca juga: MU disarankan untuk pertahankan Cavani daripada beli Haaland atau Kane


United di ambang finis empat besar dua kali berturut-turutnya yang pertama sejak Alex Ferguson pensiun saat MU berstatus juara pada 2013.

Mereka juga mati-matian merebut trofi pertamanya sejak menjuarai Liga Europa sewaktu diasuh Jose Mourinho pada 2017.

"Tentu saja, urutan ketiga tahun lalu, kedua tahun ini jika itu yang kami bisa dan kian dekat ke sebuah trofi, adalah kemajuan," kata Solskjaer seperti dikutip AFP. "Itu bukan akhir perjuangan."

"Akhir perjuangan adalah tentunya menjuarai liga. Tetapi saat ini kami tidak dalam era Sir Alex. Kami mengalami periode transformasi sejak dia pergi, yang selalu akan terjadi karena tak ada yang sempurna. Tak akan pernah ada."

Baca juga: Liga Europa: MU dan Arsenal jaga peluang ciptakan final All-English
Baca juga: David Moyes siap bawa West Ham ke Liga Champions
Baca juga: Arteta tak mau buru-buru mainkan lagi Aubameyang

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2021