Yogyakarta  (ANTARA News) - Persyarikatan perempuan Muhammadiyah, Aisyiyah terus berdayakan wanita desa terutama di bidang ekonomi melalui kerja sama dengan berbagai lembaga terkait.

"Salah satunya, pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi melalui pengembangan program bina usaha keluarga (Bueka) hingga ke tingkat akar rumput," kata Bendahara Umum Pimpinan Pusat (PP) Aisyiyah Mahsunah Syahir, di Yogyakarta, Selasa.

Ia mengatakan sejak dahulu Aisyiyah memiliki program pemberdayaan perempuan melalui kegiatan wanita desa, karena dinilai mereka punya potensi ekonomi yang sangat bagus. "Kini, pemberdayaan perempuan dilakukan dengan Bueka," katanya.

Menurut dia, pengembangan program pemberdayaan perempuan Aisyiyah mulai digarap secara serius pada 1977, setelah PP Aisyiyah menginstruksikan ke seluruh pengurus wilayah agar kegiatan tersebut dikemas melalui pengajian.

Sementara itu, Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur Esty Martiana mengatakan program pemberdayaan perempuan melalui Bueka dilakukan bekerja sama dengan sejumlah dinas terkait, seperti dinas perdagangan, dan dinas koperasi.

"Program ini dengan memfasilitasi berbagai kegiatan dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)," katanya.

Jika nanti terdapat perempuan yang usahanya sukses setelah mengikuti program itu, kata dia yang bersangkutan akan diikat dalam Ikatan Pengusaha Aisyiyah.

Ia mengatakan program Bueka didukung dengan pendirian koperasi yang diberi nama Koperasi As Sakinah. "Sampai sekarang terdapat 164 koperasi primer, dan koperasi rintisan sebanyak 276 unit," katanya.

Dari koperasi primer sebanyak itu, menurut dia 26 di antaranya telah berbadan hukum.

Aisyiyah sampai sekarang memiliki 12 BMT, 49 toko, dua lembaga keterampilan, 87 industri rumah tangga, 156 Bueka, serta 1.578 UMKM binaan.(*)
(U.E013/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010