Sudah berkualitas ekspor, karena sudah memenuhi persyaratan-persyaratan dari sistem cara budidaya ikan yang baik
Jakarta (ANTARA) - Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Slamet Soebjakto menyatakan laster tambak udang percontohan yang digagas pihaknya di Kecamatan Kertajadi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mampu memproduksi udang berkualitas ekspor.

"Sudah berkualitas ekspor, karena sudah memenuhi persyaratan-persyaratan dari sistem cara budidaya ikan yang baik. Biosecurity-nya, traceability-nya, yaitu bisa ditelusuri benihnya dari mana, sudah berserifikat atau belum, bebas penyakit atau tidak. Demikian juga pakannya sudah terdaftar. Ini semua sudah memenuhi persyaratan food safety, food security," kata Slamet Soebjakto dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu.

Menurut dia, tambak udang percontohan tersebut dalam hasil panen perdananya diketahui dapat mencapai hingga sebanyak 30 ton dengan udang berkualitas ekspor karena selama ini menerapkan prinsip cara berbudidaya yang baik (CBIB).

Ia memaparkan, percontohan tambak klaster di Kecamatan Kertajadi luasnya sekitar 4 hektare terdiri dari 15 kolam. Total panen diperoleh sekitar 30 ton dengan nilai sekitar Rp2,1 miliar.


Baca juga: KKP bangun percontohan kawasan tambak udang berkelanjutan di Lampung

Tambak itu, ujar dia, dikelola oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Mandiri dengan pengawalan teknologi dari Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang.

Slamet mengutarakan harapannya agar keberhasilan percontohan tambak klaster ini menumbuhkan minat masyarakat Cianjur khususnya yang ada di pesisir selatan, untuk menekuni budidaya udang.

"Sebab tidak hanya potensi pasarnya yang besar, proses produksinya juga lebih mudah lantaran sudah ada teknologi pendukung," katanya.

Dirjen Perikanan Budidaya menyatakan, KKP siap memberikan pendampingan teknis kepada masyarakat yang ingin terjun ke bidang tersebut.

Selain itu, ujar dia, pihaknya memiliki program pinjaman modal berbunga ringan melalui Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (BLU LPMUKP) yang dapat diakses oleh masyarakat.


Baca juga: KKP gandeng enam pemda untuk revitalisasi tambak udang terbengkalai


"Kita punya misi bahwa tambak udang yang kita buat ini dicontoh masyarakat hingga berkembang secara berkelanjutan baik dari sisi ekosistem, lingkungan maupun berkelanjutan secara sosial ekonomi," ungkap Slamet.

Selain di Cianjur, KKP membangun empat percontohan klaster tambak udang vaname sepanjang  2020. Tersebar di Buol (Sulawesi Tengah), Sukamara (Kalimantan Tengah), Lampung Selatan (Lampung) dan di Aceh Timur (Aceh). Sementara untuk tahun 2021 ini, akan dibangun lima lagi di Pemalang (Jawa Tengah), Kutai Kartanegara (Kaltim), Aceh Tamiang (Aceh), Takalar (Sulsel) dan Sumbawa (NTB).

Sebagai informasi, percontohan tambak udang klaster di Desa Cidaun ini merupakan kolaborasi KKP dengan Perum Perhutani. KKP menyiapkan infrastruktur dan bimbingan teknis, sementara Perhutani menyediakan lahan.


Baca juga: KKP genjot produksi udang nasional di tengah COVID-19

Baca juga: KKP targetkan peningkatan ekspor udang hingga 250 persen pada 2024


Baca juga: Ketua DPD optimis target ekspor udang naik 250 persen bakal tercapai
 

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021