Diharapkan event-event sport itu bisa mendukung pariwisata yang berdampak pada banyaknya jumlah kunjungan dan lamanya kunjungan ke Kabupaten Bogor
Cibinong, Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat memilih untuk mengedepankan pariwisata sektor olahraga untuk memulihkan ekonomi imbas pandemi COVID-19.

"Diharapkan event-event sport itu bisa mendukung pariwisata yang berdampak pada banyaknya jumlah kunjungan dan lamanya kunjungan ke Kabupaten Bogor," ungkap Komite Percepatan Pembangunan Strategis Kabupaten Bogor, Saepudin Muhtar alias Gus Udin di Cibinong, Bogor, Sabtu.

Menurut dia, beberapa wisata olahraga di Kabupaten Bogor yang menjadi andalan yaitu seperti 11 lapangan golf berkelas internasional, Stadion Pakansari, paralayang di Puncak, Sirkuit Sentul, Laga Tangkas, dan Laga Satria.

Ia mengatakan, penguatan wisata olahraga ini merupakan bentuk perwujudan dari salah satu program utama Bupati Bogor Ade Yasin, yakni Karsa Bogor Maju yang juga memiliki tagline Sport and Tourism.

Gus Udin menyebutkan, dalam mengedepankan olahraga wisata, Pemkab Bogor mencatat beberapa pekerjaan rumah (PR) yang perlu diselesikan, yaitu meningkatkan prestasi olahraga, mengembangkan sarana olahraga.

Kemudian, menambah fasilitas olahraga di tempat-tempat umum atau taman tematik, menyelenggarakan acara-acara olahraga pendukung pariwisata, dan membuat replika cabang olahraga sebagai identitas.

"Tapi event-event tetap dengan menerapkan protokol kesehatan. Beberapa event sudah dibolehkan oleh Kemenpora, kaitan dengan olahraga sepak bola diperbolehkan meski tanpa penonton atau penonton virtual," kata Gus Udin.

Pasalnya, pandemi COVID-19 berdampak pada bertambahnya jumlah penduduk miskin di Kabupaten Bogor yang diperkirakan mencapai 2,6 persen.

"Angka kemiskinan meningkat,
prediksi presentase penduduk miskin Kabupaten Bogor tahun 2020 sebesar 9,26 persen, meningkat 2,6 persen dari tahun 2019 sebesar 6,66 persen," ungkapnya.

Selain meningkatnya angka kemiskinan, Pemkab Bogor juga memiliki sejumlah tantangan lain dalam melakukan pemulihan ekonomi. Beberapa di antaranya yaitu laju pertumbuhan ekonomi yang diprediksi menurun di triwulan II tahun 2020 yaitu 4,55 persen dari triwulan I tahun 2020 yang sebesar 3,95 persen.

Kemudian, meningkatnya angka pengangguran di tahun 2020 yang diprediksi mencapai 12,97 persen, meningkat 3,91 persen dari tahun 2019 yang hanya 9,06 persen.

Baca juga: Wisata olahraga Indonesia diperkirakan tembus 1,3 triliun dolar AS

Baca juga: Menpora nilai Indonesia kurang serius garap Sport Tourism


 

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021