Perhatikan jenis karbohidrat
Oz mengatakan selama Ramadhan cobalah untuk menahan diri dari berbagai macam gorengan, kue kering serta makanan bersantan, meskipun itu adalah ciri khas hidangan Ramadhan.

"Roti gandum atau oatmeal adalah karbohidrat dengan kualitas terbaik daripada nasi atau pasta," kata Oz.

Oz mengatakan bahwa karbohidrat sederhana ditambah dengan kudapan manis dan santan, dengan mudah akan menyebabkan lonjakan gula darah. Oleh sebab itu, banyak orang yang mengeluhkan kenaikan berat badan termasuk keluhan gula darah meningkat usai Ramadhan, karena konsumsi gula, lemak dan karbohidrat yang tidak terkontrol.

Minum air putih minimal 1,5 liter per hari
Konsumsi air putih yang cukup adalah suatu keharusan untuk sistem kekebalan tubuh yang kuat, karena sistem kekebalan tubuh bekerja saat tubuh terhidrasi dengan baik.

"Air juga membantu membuang racun dari tubuh, mengangkut nutrisi ke sel kita dan menetralkan bakteri dan virus," kata Oz.

Dia juga memperingatkan konsumsi teh, kopi, atau minuman berkafein lainnya tidak termasuk dalam takaran 1,5 liter cairan yang dibutuhkan tubuh.

"Minuman ini mungkin memberikan kesan yang salah karena seolah-olah telah memenuhi asupan air harian, namun kafein bertindak sebagai diuretik, yang berarti mempercepat ekskresi air dari tubuh," jelas Oz.

Beberapa dokter merekomendasikan minum secangkir air untuk setiap cangkir kopi atau teh untuk mengimbangi efek ini.

Konsumsi probiotik
Oz merekomendasikan yoghurt serta kefir ke dalam pola makan saat Ramadhan, mengingat dua jenis makanan ini mengandung probiotik yang sangat dibutuhkan untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh.

"Kefir dan yoghurt yang mengatur flora usus, juga membantu meringankan sembelit, masalah yang banyak dialami di bulan Ramadhan. Selain itu, kefir serta yoghurt memiliki indeks glikemik rendah dan kandungan protein tinggi, membuat Anda merasa kenyang lebih lama."

Jangan lupa aktivitas fisik
Meskipun olahraga mungkin menjadi hal terakhir yang akan dilakukan saat berpuasa, dokter menyarankan setidaknya 30 menit melakukan aktivitas fisik untuk menjaga tubuh dalam kondisi prima, membantu pencernaan dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.

Tetap aktif adalah salah satu faktor terpenting untuk membangun sistem kekebalan tubuh. Oz mengatakan jika Anda tidak memiliki kondisi fisik yang menghalangi Anda melakukannya, setidaknya cobalah berjalan 30 menit setiap hari tanpa memaksakan diri.

Kebanyakan dokter menyarankan untuk menahan diri dari latihan intensitas tinggi selama berpuasa dan berolahraga satu atau dua jam setelah makan untuk mencegah gangguan pencernaan. Jalan cepat adalah olahraga yang paling direkomendasikan, dan dokter merekomendasikannya satu atau dua jam sebelum buka puasa atau setelah buka puasa.


Baca juga: Pengidap GERD tetap dapat menjalankan ibadah puasa Ramadhan

Baca juga: Tips siapkan makan sahur tanpa harus hangatkan hidangan buka puasa

Baca juga: Cara mengenalkan puasa pada anak

 

Penerjemah: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021