Serang (ANTARA News) - Manajemen PT Sulfindo Adiusaha masih bungkam dan belum memberikan keterangan mengenai penyebab ledakan di pabriknya di Bojonegara, Cilegon, Banten, Jumat siang, yang menewaskan satu orang dan melukai beberapa orang lainnya.

Wartawan yang bersiaga di luar lokasi kejadian yang semula menunggu keterangan resmi dari manajemen Sulfindo terpaksa gigit jari, setelah pihak perusahaan menyatakan tidak akan memberikan keterangan apa pun atas peristiwa tersebut.

Masyarakat yang ditemui di sekitar pabrik mengatakan, ledakan dahsyat terjadi sekitar pukul 10.00 WIB sehingga sempat menimbulkan kepanikan.

"Saya kira bom karena ledakannya sangat keras dan tanah tempat berpijak ikut bergetar," kata Baharudin (46) Kampung Kedung Soka Kecamatan Pulau Ampel yang jaraknya sekitar satu kilometer dari pabrik.

Evakuasi terhadap korban sampai berita ini diturunkan masih terus berlangsung, sebagian besar ditempatkan di Rumah Sakit Krakatau Media di Kota Cilegon.

Berdasarkan keterangan pekerja pabrik, tangki yang meledak tersebut berisikan bahan kimia yang diduga dari bahan yang mudah meledak.

Kawasan Bojonegara sendiri merupakan kawasan industri, serta sebagian besar termasuk ke dalam industri berat seperti pengolahan minyak dan bahan kimia.

PT Sulfindo Adiusaha berdasarkan data di Internet disebutkan sebagai produsen kaustik soda dengan kapasitas 262.000 DMT per tahun.

Kalau melihat dari website, perusahaan tersebut sangat menjunjung tinggi keselamatan kerja bagi karyawannya.

Hanya saja belum diketahui penyebab ledakan karena faktor manusia ataukah peralatan, kepolisian saat ini masih menerjukan petugas di lokasi kejadian.

(ANT/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010