Unej belum berencana melaporkan peretasan itu kepada aparat kepolisian.
Jember (ANTARA) - Tiga akun media sosial resmi Universitas Jember (Unej), yakni Twitter, Instagram, dan Facebook, diretas oleh orang tidak dikenal sejak Ahad (18/4) siang dan hanya satu akun yang berhasil dipulihkan pada Senin.

"Akun media sosial yang pertama kali kami buka adalah Twitter. Namun, sayangnya login ditolak oleh Twitter dengan notifikasi akun e-mail yang kami masukan tidak valid," kata Wakil Koordinator Bidang Humas Unej Didung Rokhmad Hidayanto di Jember, Jawa Timur.

Selanjutnya, pihak Humas Unej mencoba mengecek masalah tersebut dengan login ke akun email humas@unej.ac.id. Namun, e-mail Humas Unej juga tidak bisa dibuka.

Baca juga: Swedia tuding Rusia jadi dalang peretasan badan olahraga

"Dugaan sementara e-mail tersebut juga baru saja diretas sehingga kami melaporkan pada Unit Pelaksana Teknis Teknologi Informatika Komunikasi (UPT TIK) karena e-mail itu di bawah kendali UPT bersangkutan sehingga langsung di-reset dan e-mail aman," tuturnya.

Setelah e-mail aman, pihaknya membuka lagi dan ada notifikasi dari Facebook dan Twitter. Namun, dari FB ada pemberitahuan seseorang yang berusaha masuk ke akun media sosial tersebut.

"Segera saat itu juga tim Humas Unej memeriksa semua akun media sosial lainnya, yakni Instagram dan Facebook, kemudian di e-mail ada pemberitahuan lagi tentang login mencurigakan terhadap akun FB," katanya.

Pihak Unej seketika itu masuk ke Facebook dan akunnya berhasil diselamatkan sehingga tim Humas Unej melakukan pembaruan password dan mencoba masuk ke akun Instagram namun gagal.

Baca juga: AS tuntut tiga peretas Korea Utara karena curi Rp18,2 T uang digital

"Hingga kini kami belum bisa mengakses Twitter dan Instagram sehingga kami berupaya melakukan pemulihan sesuai dengan ketentuan aplikasi," ujarnya.

Didung menjelaskan bahwa pihaknya juga sudah melaporkan kejadian peretasan akun media sosial Unej tersebut kepada tim Humas Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"Kami masih fokus pada pemulihan dua akun media sosial itu dan belum berencana melaporkan peretasan itu kepada aparat kepolisian setempat," katanya.

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021