Sydney (ANTARA News) - Kerangka seorang pejuang suku yang sangat terkenal memimpin perlawanan terhadap penduduk Inggris di Australia pada Sabtu (10/7) dimakamkan dalam satu upacara tradisional setelah tengkoraknya diperoleh dari Inggris.

Yagan, seorang Aborijin kesohor dari suku pengembara Noongar di Australia utara, ditembak hingga tewas oleh penduduk Inggris pada 1883, setelah sebuah hadiah seberat 30 pound diletakkan di kepalanya.

Ia memanah sejumlah warga Inggris hingga tewas selama Noongar melancarkan perlawanan terhadap Inggris untuk mengklaim tanah mereka, dan ia dianggap sebagai pahlawan pribumi dan legenda rakyat.

Kepala Yagan dibelah setelah ia tewas dan bagian belakangnya dikuliti atas permintaan warga sukunya sebagai simbol.

Kepalanya dikapalkan ke Inggris untuk menjadi bahan studi dan disimpan di Loverpool.

Rusak berat, tulang belulang itu dikubur di pemakaman Everton pada 1964, dan warga sukunya berjuang selama beberapa dekade untuk menemukan kembali kerangkanya dan dibawa pulang ke Australia pada 1997.

Jurubicara Noongar, Richard Wilkes , pergi ke Inggris untuk mengambil tengkorak tersebut.

Menurtu dia, kerangkan Yagan telah rampung dimakamkan pada Sabtu, 170 tahun setelah ia meninggal.

Sebuah taman monumen dibangun untuk penghomatan sang legendaris di luar kota Perth.

"Kami semua bangga atas Yagan, yang dimakamkan dengan penuh hidmat," kata Wilkes kepada BBC Australia.

Pihak berwenang Australia Barat mengatakan pemakaman itu dirampungkan setelah "masa kampanye yang panjang oleh warga Noongar untuk menemukan kembali kerangka kepala sang kesohor Yagan bersama tubuhnya," yang diyakini akan dimakamkan di satu tempat di taman itu.

"Kita hendaknya mengakui kesalahan historis dan secara bijak menengok ke belakang untuk memperoleh pengertian yang lebih baik dan memberi penghormatan terhadap Yagan, pesohor dan pahlawan itu," kata Departemen Urusan Pribumi Australia Barat.

"Yagan dihormati sebagai pahlawan, tokoh bagi rakyatnya, dan figur yang dihormati oleh kaum kolonial. Ia sebelumnya menjadi pemimpin bagi rakyatnya, tokoh yang berjuang untuk keyakinannya, ia dibunuh karena melakukan apa yang ia anggap benar," katanya.

Sudah menjadi hal biasa bagi para penduduk untuk memotong kepala para pesohor Aborijin dan dikirim kepala-kepala mereka ke Inggris untuk bahan studi.

Pangeran William setuju untuk membantu pencarian tengkorak Pemulwuy, pesohor Aborijin lain yang hilang.

Ia ditembak dan dipenggal lehernya dalam satu serangan pada 1800-an, ketika leluhur Pangerang William, Raja George III bertahta.

Tempat tersimpannya tengkorak mendiang Pemulwuy belum diketahui.
(Uu.M043/B002/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010