Jakarta (ANTARA) - Harga saham Manchester United (MU) dan Juventus pada Selasa merosot setelah rencana Liga Super Eropa kini berada di ambang keruntuhan menyusul kecaman dan reaksi keras dari para penggemar.

Di Wall Street, saham Manchester United turun 6,0 persen, mengembalikan sebagian besar kenaikan yang mencapai hampir tujuh persen pada Senin (19/4) atau sehari setelah Liga Super Eropa dibentuk Minggu (18/4).

Sementara di Milan, harga saham Juventus turun 4,2 persen setelah menutup hari sebelumnya pada level tertinggi sejak September 2020.

Kedua tim tersebut berada di antara klub-klub besar Eropa yang menggagas kompetisi Liga Super Eropa yang menjamin imbalan hingga miliaran dolar bagi para inisiatornya.

Baca juga: Saham MU dan Juventus melonjak setelah rencana Liga Super Eropa
Baca juga: Buntut kisruh Liga Super Eropa, Ed Woodward dilaporkan mundur dari MU

 

Namun, rencana tersebut justru menuai kemarahan dari berbagai pihak, termasuk penggemar, otoritas sepak bola hingga kepala negara.

Nasib Liga Super Eropa pun kini kian terancam setelah seluruh klub Inggris pada hari ini telah mengumumkan pengunduran diri mereka dari kompetisi tandingan Liga Champions tersebut.

Liga Super Eropa kini hanya menyisakan tiga klub Italia, yakni AC Milan, Inter Milan dan Juventus serta tim-tim Spanyol, Atletico Madrid, Barcelona dan Real Madrid, yang presidennya Florentino Perez didapuk sebagai ketua umum.

Terlepas dari kekisruhan yang terjadi, Bank investasi Amerika Serikat JP Morgan sebagai penyokong dana proyek tersebut mengumumkan pada Senin bahwa tidak akan ada perubahan apa pun terkait rencananya itu, demikian AFP.

Baca juga: Seluruh klub Inggris mundur dari Liga Super Eropa
Baca juga: UEFA marah besar, sebut ada ular di balik Liga Super Eropa
Baca juga: Florentino Perez klaim Liga Super Eropa akan selamatkan sepak bola


Pewarta: Shofi Ayudian
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2021