kita sudah melapor ke kantor Kementerian Agama setempat
Sungailiat,Bangka (ANTARA) - Alumni Pondok pesantren modern Jawa Timur mendirikan rumah Qur'an Tuna Rungu Darul Alshomt di Stasiun IX Surya Timur, Kabupaten Bangka, Bangka Belitung.

Pendiri rumah Qur'an Tuna Rungu Darul Alshomt, ustadz Edi melalui pesan resmi di Bangka, Rabu mengatakan, kegiatannya bertujuan untuk membantu umat Islam yang mengalami kebutuhan khusus atau tuna rungu dapat mengenal sekaligus membaca huruf hijaiyah atau Alquran.

Metode pembelajaran kata dia, disampaikan dengan menggunakan bahasa isyarat sehingga santri mudah mengenali dan memahami huruf Alquran.

"Sejak didirikan rumah Qur'an Tuna Rungu Darul pada Februari 2021, hingga sekarang tercatat ada enam santri yang mengikuti belajar mengaji di usia antara 17 sampai 40 tahun," jelasnya.

Menurutnya sebelum mengajar Al Qur'an menggunakan bahasa isyarat, dirinya terlebih dahulu belajar bahasa isyarat di Pondok Pesantren Daarul Ashom Jogja yang menjadi pondok pesantren tuna rungu pertama di Indonesia yang bersanad isyarat Al Quran di kota Toif Mekkah.

"Tujuan mendirikan rumah Qur'an Tuna Rungu Bangka Darul Alshomt semata-mata membantu teman teman yang berkebutuhan khusus atau tuna rungu dalam mengenal huruf Alquran," katanya.

Baca juga: Metode "Bismillah" permudah siswa tunarungu mengaji

Mulai dari pendaftaran sampai kegiatan belajar kata dia, santri tidak dikenakan biaya sedikitpun atau gratis karena tujuan awal membantu anak anak tuna rungu dapat mengamalkan agama Islam layaknya orang normal pada umumnya.

Dikatakan Ustad Edi, didirikanya rumah Qur'an Tunarungu Darul Alshomt Bangka ini berawal dari keprihatinan yang dirasakan atas tuna rungu di Bangka yang diduga banyak buta huruf hijaiyah serta terbatasnya ilmu pengetahuan agama.

Dia bersama rekan rekannya kerap mengisi ceramah menggunakan bahasa isyarat kepada tunarungu di Bangka terkait pentingnya iman dan amal shaleh serta mengajar tata cara dan bacaan shalat lima waktu.

"Alhamdulillah sudah ada santri yang bisa menghafal huruf Alquran dengan bahasa isyarat bahkan ada yang sudah hafal surat Annas," katanya.

Belajar di rumah Qur'an menggunakan sistem tatap muka sebanyak empat kali dalam seminggu, mulai ba'da Magrib sampai dengan selesai.

Selain mengajar mengaji, dirinya memberikan materi program seperti Tahfizh, Fikih, Hadist serta program lainnya.

"Ke depan, saya berharap, melalui pendidikan mengaji di rumah Qur'an ini, anak anak tuna rungu khusus di Kabupaten Bangka bisa membaca Alquran dengan baik," katanya.

Bagi masyarakat yang berminat, kata dia, pendaftaran akan dibuka kembali pada bulan Juli 2021 di Lingkungan Limbang Jaya, Kelurahan Surya Timur, Sungailiat atau bisa menghubungi nomor 088274323053/081368212343.

"Masyarakat jangan takut soal legalitasnya karena kita sudah melapor ke kantor Kementerian Agama setempat," katanya.

Baca juga: Lima penerjemah bahasa isyarat bantu pengajian tunarungu

Pewarta: Kasmono
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021