Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan peringatan Hari Kartini jadi momentum pengingat bahwa perempuan juga memiliki peran penting dalam penggerak ekonomi bangsa, yang dimulai dari tingkat rumah tangga.

"Termasuk saat pandemi COVID-19 begini, yang dampaknya sangat dirasa perekonomian rumah tangga. Pada posisi ini, perempuan diuji untuk mampu mengelola keuangan dengan baik. Mereka memeras otak agar dapur tetap ngebul," ujarnya di Surabaya, Rabu.

Perempuan, kata dia, memiliki peran besar dalam urusan keuangan rumah tangga karena mampu menata, mengalokasi, serta berusaha mencukupkan keuangan yang dimiliki keluarga tersebut.

"Bahkan ada anekdot yang sering didengar tentang perempuan. Yakni, perempuan lebih pandai hitung-hitungan daripada lelaki. Utamanya hitungan uang belanja," ucap dia.

Baca juga: Kartini-Kartini COVID-19

Baca juga: BI ungkap perjalanan gambar Kartini dalam uang kertas rupiah


Tak hanya itu, sebagian besar penggerak aktivitas UKM dan KUMKM di masyarakat adalah perempuan dan jadi bukti memiliki peran sebagai penggerak perekonomian bangsa.

Ia menjelaskan di wilayahnya ada program bernama "Jatim Pemberdayaan Usaha Perempuan" (Jatim Puspa).

"Semester II pada 2020, bantuan untuk Jatim Puspa juga digelontorkan. Banyak perempuan yang mendapat bantuan hibah berupa modal usaha," kata orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.

Harapannya, perempuan bisa melakukan aktivitas lain, seperti berjualan makanan, minuman, membuat baju, kerajinan tangan, dan beragam aktivitas lainnya.

"Program ini memberi nilai tambah kepada perempuan. Pendapatan tambahan meningkatkan kesejahteraan keluarga. Peningkatan kesejahteraan akan mendorong pertumbuhan ekonomi pada tingkat daerah maupun provinsi," kata Khofifah.

Sementara itu, pada pandemi saat ini ini, perempuan juga mempunyai peran yang sama pentingnya, bahkan sangat dibutuhkan dalam mendorong penerapan standar protokol kesehatan karena merupakan elemen terdepan dalam mencegah kluster rumah tangga.

"Sudah sepatutnya bangga menjadi seorang perempuan. Sosoknya tidak lagi berada pada urutan ke sekian. Perempuan juga sudah memiliki kesempatan untuk berada di depan dalam segala hal, terutama pada konteks penggerak perekonomian bangsa," tutur dia.*

Baca juga: Menebar energi positif dan bisa menginspirasi

Baca juga: Menkeu: Perempuan bisa tingkatkan ekonomi global 12 triliun dolar AS

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021