Jakarta (ANTARA) - Merayakan lima tahun berinovasi dalam dunia telemedisin, Halodoc mengumumkan pendanaan seri C sebesar 80 juta dolar Amerika Serikat yang dipimpin oleh Astra, bersama sejumlah investor lainnya termasuk Temasek, Telkomsel Mitra Inovasi, Novo Holdings, Acrew Diversify Capital Fund, serta Bangkok Bank.

Beberapa investor terdahulu juga turut berpartisipasi dalam seri ini seperti UOB Venture Management, Singtel Innov8, Blibli Group, Allianz X, Openspace Ventures, dan lainnya.

Baca juga: Pemkot Medan sediakan lantatur vaksinasi COVID-19 untuk 60.000 lansia

Pendanaan ini akan dialokasikan untuk memperluas penetrasi Halodoc di berbagai vertikal kesehatan utama serta meningkatkan pengalaman pengguna melalui teknologi.

"Halodoc telah berkembang menjadi provider healthtech terdepan selama lima tahun ini. Kami juga sangat bangga dapat berada di garda terdepan dalam peperangan melawan pandemi COVID-19," ujar Jonathan Sudharta, CEO & Co-Founder Halodoc dalam perayaan lima tahun Halodoc, Rabu.

"Kami tentunya sangat senang dapat terus memperluas misi kami menyederhanakan akses layanan kesehatan, dan kami sangat menghargai dukungan dan kepercayaan yang diberikan oleh para investor, mitra industri, dan pengguna yang kami layani di negeri ini," imbuh Jonathan.

Djony Bunarto Tjondro, Presiden Direktur Astra, mengatakan partisipasi Astra dalam fundraising menunjukkan kepercayaan pada visi dan komitmen Halodoc dalam mengatasi tantangan sehubungan dengan akses layanan kesehatan di Indonesia.

"Pandemi yang terjadi hingga saat ini sangat menjadi tantangan bagi sistem layanan kesehatan nasional dan kami percaya investasi yang dilakukan oleh Astra dapat mendukung Halodoc untuk terus memberikan solusi inovatif yang dapat memberikan manfaat bagi kehidupan jutaan masyarakat Indonesia," kata Djony.

Baca juga: Vaksinasi COVID-19 "drive thru" pertama di Jatim digelar di Surabaya

Sementara itu, Andi Kristianto, CEO Telkomsel Teknologi Inovasi mengatakan Halodoc dan Telkomsel baru-baru ini mengembangkan dan meluncurkan berbagai layanan yang dibangun dari solusi telekomunikasi yang mampu memberikan pengalaman kesehatan yang mumpuni bagi pasien di seluruh pelosok Indonesia.

"Kini kami melanjutkan kolaborasi tersebut dengan melakukan investasi strategis yang dapat menciptakan solusi end-to-end terlengkap yang dapat mentransformasi sektor kesehatan," ujar Andi.

Sejak berdiri, Halodoc fokus pada inovasi guna menjawab kebutuhan masyarakat akan kesehatan yang semakin kompleks. Halodoc merupakan perusahaan telehealth pertama yang mengintegrasikan layanan konsultasi dokter secara daring dengan pengantara obat ke rumah di tahun 2016.

Selain itu, perusahaan juga terus berinovasi untuk mengembangkan bisnis model B2B dengan menggandeng provider asuransi di 2018. Kini, tercatat lebih dari 1.000 mitra korporasi yang telah memanfaatkan layanan kesehatan digital dari Halodoc.

Capaian serta pertumbuhan yang menjanjikan membuat Halodoc mendapatkan pendanaan seri B di tahun 2019, termasuk menjadi startup di sektor kesehatan pertama yang menerima pendanaan dari Bill & Melinda Gates Foundation. Di tahun yang sama, Halodoc juga meluncurkan layanan terbaru, yaitu Buat Janji yang dapat mengakomodasi penjadwalan ke rumah sakit, lab, bahkan homecare.

Secara transaksi, Halodoc juga mengalami pertumbuhan signifikan sejak 2018, yaitu hingga 16 kali lipat. Lebih lanjut, dengan pertumbuhan pengguna aktif mencapai 25 kali lipat dalam periode waktu yang sama, ekosistem Halodoc pun kini telah didukung lebih dari 20.000 mitra dokter berlisensi, 2.000 RS/klinik/lab, serta 4.000 apotek terdaftar yang tersebar di ratusan kota di Indonesia.

Upaya dan kerja keras ini juga diakui oleh dunia internasional dengan terdaftarnya Halodoc sebagai satu-satunya startup kesehatan dari Asia Tenggara yang masuk daftar bergengsi Digital Health 150 dari CB Insights.

Di usia yang keempat, Halodoc dihadapkan pada momentum yang mengubah hampir seluruh industri, baik ke arah yang lebih baik maupun sebaliknya. Namun, dengan tetap mengedepankan semangat membangun negeri, Halodoc secara sigap melihat kesempatan atas banyaknya tantangan kesehatan yang disebabkan oleh pandemi COVID-19.

Halodoc memulai terobosan dengan menjadi pioner penyelenggara rapid test drive thru dan kini menjadi operator Test COVID-19 terbesar di Indonesia dengan 32 lokasi di 20 kota. Halodoc juga menjadi telehealth pertama yang fokus pada Kesehatan Jiwa dengan menggandeng 200 tambahan psikolog klinis, serta meluncurkan layanan Kesehatan Hewan.

Baca juga: Halodoc hadirkan layanan tes swab antigen di Indonesia

Baca juga: Menkes apresiasi Halodoc dan Gojek bantu edukasi vaksinasi COVID-19

Baca juga: Pos vaksinasi COVID-19 lansia "drive thru" kedua dibuka di Cengkareng

Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021