Jakarta (ANTARA) - Persija Jakarta dan Persib Bandung boleh saja menjadi dua tim terbaik di turnamen pramusim Piala Menpora 2021 dan berhak tampil di dua leg laga final pada 22 dan 25 April.

Namun, melihat hasil-hasil pertandingan dari fase grup, baik Persija maupun Persib sejatinya sama-sama dalam keadaan timpang.

Inilah yang membuat partai leg pertama final Piala Menpora 2021 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Kamis (22/4) mulai pukul 20.30 WIB, sangat mungkin berakhir imbang.

Persija meluncur ke final dengan catatan buram di lini serang.

Baca juga: Final Piala Menpora: Duel maung dan macan, siapa menang?

Total, Andritany Ardhiyasa dan kawan-kawan memang menciptakan tujuh gol dalam enam pertandingan mulai penyisihan grup hingga semifinal Piala Menpora.

Namun, dari jumlah laga tersebut, Persija hanya mampu menorehkan gol pada tiga pertandingan saja. Rinciannya yakni saat menang 4-0 atas Borneo FC dan 2-1 dari Bhayangkara FC di Grup B serta satu gol pada babak perempat final kontra Barito Putera yang mereka menangkan 1-0.

Sisanya, Persija mandul. Awalnya, pada laga perdana grup, Persija takluk 0-2 dari PSM. Lalu, di dua leg semifinal, Persija bermain imbang 0-0 dengan PSM dan harus melewati adu penalti untuk mencapai final.

Baca juga: Menpora minta suporter Persija-Persib taat pada final Piala Menpora

Kondisi tumpul sebelum berjumpa Persib tentu bukanlah hal yang bagus. Apalagi, kekuatan serang Persija sebenarnya tidak berubah sejak tahun 2018, saat mereka menjadi kampiun Liga 1 Indonesia 2018.

Sosok penyerang subur berkewarganegaraan Kroasia Marko Simic masih ada, juga sang pelari cepat Riko Simanjuntak. Lalu, ada tambahan tenaga baru sejak 2020 yaitu pencetak gol terbanyak di sepak bola putra SEA Games 2019 yaitu Osvaldo Haay.

Simic dan Osvaldo, yang masing-masing sudah membuat dua gol di Piala Menpora 2021, sepertinya belum menemukan performa terbaik. Riko pun demikian. Gebrakan-gebrakannya di sisi sayap baru menghasilkan dua assist.

Meski begitu, Persija masih mempunyai sesuatu yang dapat dibanggakan dan bisa saja menyulitkan Persib yaitu pertahanan.

Baca juga: Pelatih Persib: Pencapaian di final bukan hal utama

Dari enam pertandingan yang sudah dilewati, skuad asuhan pelatih Sudirman cuma kebobolan tiga kali.

Setelah diacak-acak pemain PSM pada laga kesatu Grup B, Sudirman mampu menyulap lini belakangnya menjadi tembok kokoh. Untuk laga kontra Persib, Persija pun dapat memainkan Marco Motta yang sebelumnya tak dapat berlaga lantaran dikartu merah.

Bukan itu saja, para gelandang di depan bek juga semakin padu membantu pertahanan. Di sana ada Tony Sucipto dan belakangan keberadaan pemain asal Nepal Rohit Chand bisa memberikan kontribusi positif

Situasi tersebut membuat Marc Klok semakin leluasa dalam mengatur serangan Persija. Klok sendiri untuk sementara mampu menorehkan satu gol dan dua assist di Piala Menpora.


Persib

Kebalikan dari Persija, Persib merupakan tim yang sangat subur di Piala Menpora 2021. Dari enam pertandingan sejak babak grup sampai semifinal, tim yang ditangani juru taktik Robert Alberts sanggup membuat 12 gol.

Persib bahkan memiliki dua pemain yang masuk jajaran 'top scorer' turnamen yaitu Ezra Walian dan Frets Butuan yang masing-masing sudah mengantongi tiga gol. Mereka berselisih satu gol dari pencetak gol terbanyak sementara Assanur 'Torres' Rijal (Persiraja).

Mesin gedor skuad 'Maung Bandung' disokong pula oleh penyerang Brazil, Wander Luiz yang sampai artikel ini diturunkan sudah menciptakan dua gol dan satu assist.

Fakta lain Persib yang wajib diwaspadai Persija adalah Febri Hariyadi dan kawan-kawan selalu melesakkan gol di setiap pertandingan Piala Menpora. Mereka pun tidak pernah kalah dari lawannya.

Baca juga: Persib ke final Piala Menpora meski ditahan imbang PSS Sleman 1-1

Walau begitu, Persib sebenarnya sama timpangnya dengan Persija. Berstatus sebagai tim produktif, Persib memiliki lubang cukup dalam di sektor belakang.

Sepanjang Piala Menpora sampai empat besar, Persib rutin kebobolan di setiap pertandingan. Dari enam laga, mereka kemasukan tujuh gol atau dua kali lipat lebih banyak dibandingkan Persija.

Sepatutnya Robert Alberts mencari solusi atas permasalahan tersebut kalau tidak ingin Persija membuat kiper Persib memungut bola dari gawang.

Namun, Robert sepertinya tidak terlalu khawatir dengan lini belakang skuadnya selama para pemain mampu menghadirkan gol lebih banyak dari rivalnya.

"Sepak bola adalah bagaimana mencetak lebih banyak gol dari tim lawan," ujar pria berkebangsaan Belanda itu.


Imbang?

Kualitas serangan dan pertahanan kedua tim yang tidak selaras diprediksi akan membuat laga Persija versus Persib akan imbang di leg pertama final.

Akan tetapi, kesempatan untuk mengandaskan lawan selalu terbuka ketika mampu memanfaatkan kelemahan satu sama lain.

Persija mungkin dapat memaksimalkan kesempatan bola-bola mati entah itu tendangan bebas, sepakan sudut atau 12 pas.

Tim Macan Kemayoran terbukti efektif mengukir skor dari skema tersebut. Dari tujuh gol sampai sebelum final, tiga di antaranya diukir melalui metode bola mati tepatnya satu tendangan bebas dan dua sepak pojok.

Baca juga: Persib tantang Persija dalam final Piala Menpora

Pelatih Persija Sudirman tampaknya juga menyadari bahwa, dari total tujuh gol yang bersarang ke gawang Persib sepanjang Piala Menpora, lima di antaranya hasil dari bola mati.

Saat melawan Persebaya di perempat final, misalnya, Persib yang sudah unggul 3-0 hampir saja bisa diimbangi sang lawan setelah kesebelasan 'Bajul Ijo' menciptakan dua gol via 'assist' tendangan bebas di menit-menit terakhir babak kedua. Untungnya, Persib mampu mempertahankan keunggulan dan menang 3-2.

"Kami sudah berlatih dan mengevaluasi penampilan kami pada pertandingan sebelumnya juga mengevaluasi kelebihan dan kelemahan Persib yang akan kami coba manfaatkan," tutur Sudirman.

Adapun Persib sepertinya dapat mengeksplorasi sisi sayap untuk membongkar pertahanan Persija.

Sebagai informasi, seluruh gol (tiga gol) yang masuk ke gawang Persija selama Piala Menpora 2021 berawal dari pergerakan pemain sayap.

Persib mempunyai pemain-pemain yang mampu membongkar benteng lawan dari sisi melebar, sebut saja Frets Butuan dan Febri Hariyadi. Serangan Maung Bandung dari sayap akan semakin berbahaya jika Robert Alberts langsung menurunkan duet penyerang Wander Luiz serta Ezra Walian sejak awal laga.

Yang jelas, seluruh pemain Persija dan Persib mesti dalam konsentrasi tinggi jika tidak mau keluar dengan kepala tertunduk usai leg pertama final.

Kalaupun di ujungnya kedua tim imbang, masih ada leg kedua pada 25 April di Stadion Manahan, Solo. Misalkan seri lagi, maka bersiaplah untuk adu penalti, sesuatu yang belum dirasakan Persib selama mengikuti Piala Menpora 2021.

Baca juga: LIB: proposal izin keramaian liga diajukan usai rakor dengan Menpora





 

Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021