Xi`an, China (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Carrefour, toko eceran terbesar kedua dunia, akan menutup tokonya di Provinsi Shaanxi pada 28 Juli, yang merupakan pertama kali setelah 15 tahun mengembangkan sayapnya di negeri tirai bambu itu.

Juru bicara Carrefour China Chen Bo mengatakan, langkah itu merupakan suatu strategi penyesuaian diri untuk pengembangan perusahaan asal Prancis itu di China, dan China masih dianggap sebagai pasar prioritasnya.

Namun beberapa kalangan penduduk lokal mensinyalir bahwa penutupan itu menunjukkan buruknya penampilan toko eceran itu di Xi`an, ibu kota Provinsi Shaanxi.

"Toko eceran Carrefour di Xi`an tidak menawarkan beberapa pilihan, terutama ketika menyediakan makanan-makanan segar," kata Dong Hua, seorang penduduk lokal.

Sejumlah warga lain di sana juga mengatakan bahwa persoalan yang dihadapi Carrefour itu adalah masalah lokasi, manajemen dan kualitas pelayanan.

Tetapi jurubicara perusahaan itu menegaskan bahwa Carrefour akan terus mengembangkan sayapnya di China, yang direncanakan pada tahun ini akan dibuka lagi 20 hingga 25 toko baru.

Carrefour pertama kali datang ke China pada 1995 dan sejak itu telah membuka 150 toko di lebih dari 40 kota di negara berpenduduk terbanyak di dunia itu.(*)

(Uu.M043/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010