Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) khususnya yang ada di wilayah Kota Malang, Jawa Timur, diharapkan mampu memanfaatkan peluang yang ada agar skala usaha mereka bisa tumbuh dan naik kelas.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang I Made Riandiana Kartika mengatakan bahwa pola pikir para pelaku UMKM harus bisa diubah, dengan tidak terjebak dalam permasalahan untuk pencarian modal usaha.

"Selama ini pelaku usaha terjebak dalam pemikiran, bagaimana mencari modal. Namun, sesungguhnya, peluang harus diciptakan dahulu, baru kemudian modal dan lainnya," kata Made, di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis.

Made menjelaskan pola pikir para pelaku usaha yang lebih mengutamakan kebutuhan modal tersebut, harus diubah. Karena, saat ini banyak peluang khususnya dari sektor digital, yang masih belum dimanfaatkan secara optimal oleh pelaku UMKM.

Menurut Made, pada sektor digital ada konsep yang dikenal dengan dropship, yakni pelaku usaha tidak perlu menyimpan stok barang secara langsung. Namun, pada saat ada pesanan, pelaku usaha bisa segera meneruskan pesanan tersebut kepada distributor.

"Saat ini, banyak yang memanfaatkan e-commerce. Misal sistem dropship, itu bisa dimanfaatkan selama pasarnya ada," ujar Made.

Selain mampu memanfaatkan peluang tersebut, para pelaku UMKM diharapkan juga bisa memiliki rencana bisnis yang baik. Karena, dengan adanya rencana bisnis utamanya jangka panjang, bisa mengoptimalisasi pertumbuhan usaha itu.

"Sebesar apapun modal dan selaris apapun jualannya, kalau tidak punya business plan yang bagus, juga tidak akan berjalan," ujar Made.

Sementara itu, perwakilan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kota Malang, Hendi Suryo menambahkan pelaku usaha memang harus betul-betul pandai memanfaatkan peluang yang ada, terlebih ada dukungan perkembangan teknologi digital.

"Harus pandai tangkap peluang. Sekarang, banyak toko offline tutup, tapi online tetap jalan," kata Hendi.

Hendi menambahkan pemanfaatan platform digital harus dilakukan oleh para pelaku usaha yang ada. Hal itu dikarenakan, jika pelaku usaha hanya memanfaatkan penjualan pada sistem konvensional, maka akan tergerus dengan gencarnya penjualan berbasis digital.

Dalam mengembangkan sektor usaha skala mikro, kecil, dan menengah, lanjut Hendi, selain bisa memanfaatkan platform digital yang ada, para pelaku usaha harus mampu menangkap peluang, dan mempersiapkan perencanaan yang matang.

"Pelaku usaha harus memanfaatkan platform digital, kalau hanya konvensional, akan tergerus. Dan yang paling penting adalah pola pikir, menangkap peluang, dan perencanaan yang matang," kata Hendi.

Tercatat, berdasarkan data dari Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan Kota Malang pada 2020 ada sebanyak 9.870 usaha mikro yang ada di wilayah Kota Malang, Jawa Timur. Usaha-usaha tersebut, tidak sedikit yang mampu bertahan dan tumbuh di tengah pandemi COVID-19.

Baca juga: Merawat UMKM yang tumbuh di tengah pandemi
Baca juga: Pertamina gandeng UMM jadikan 32 UMKM peternak di Malang naik kelas
Baca juga: BI Malang harapkan KKI mampu mendorong peningkatan kredit perbankan


Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021