Denpasar (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Bali hendaknya jangan buru-buru menolak untuk dijadikan lokasi pembuatan film, baik oleh produser film dalam maupun luar negeri.

"Selama mereka kita dampingi dan proses komunikasi berjalan lancar selama proses pembuatan film, hal-hal yang tidak diinginkan oleh masyarakat dan pemerintah Bali dapat dihindari," kata I Gusti Wiranegara, dosen Institut Kesenian Jakarta (IKJ) di Denpasar Rabu.

Ia mengatakan hal itu sehubungan masyarakat Bali mewarisi keunikan seni budaya serta keindahan panorama alam menjadi modal yang besar dalam pembuat film-film.

"Petugas yang mendampingi selama proses pembuatan film itu sangat penting, sehingga hasil film yang diproduksi itu betul-betul sesuai harapan masyarakat dan pemerintah Bali," ujar Wiranegara yang salah satu karya filmnya pernah meraih piala citra dalam festival film Indonesia (FFI) 2005.

Jika keinginan untuk membuat film di Bali ditolak produsen bisa melakukannya di tempat lain di luar Bali, sementara menjadi lokasi shooting film juga banyak manfaat dan keuntungannya dari sisi promosi pariwisata.

"Setiap permohonan pembuatan film dipelajari dulu secara teliti dan ditunjuk khusus petugas yang mendampingi selama proses pembuatan film, sehingga film yang dihasilan itu secara tidak langsung mendukung promosi pariwisata Bali," harap Wiranegara.

Demikian pula film yang diberi judul "Est Pray Leve" (Makan doa cinta) yang dibintangi film Hollywopd Julia Robert cukup sukses penggarapannya di Bali November 2009.

Ia menyambut baik pelaksanaan festival film dokumenter, materi baru dalam Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-32 tahun 2010 yang melibatkan delapan kabupaten dan satu kota di Bali.

"Saya sendiri ikut ambil bagian dengan menyertakan film dokumenter berjudul `Bali menantang masa depan` berdurasi 50 menit," ujarnya.

Bali menambah materi PKB sebagai upaya mempersiapkan diri menjadi tuan rumah pelaksanaan Festival Film bertaraf internasional yang melibatkan ratusan negara yang akan berlangsung di Pulau Dewata 2012.

"Kami juga siap menyukseskan kegiatan bertaraf internasional itu dengan membuat film cerita tentang Bali," ujar Wiranegara.

(ANT/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010