Kuala Lumpur (ANTARA) - Malaysia mendukung penuh upaya Brunei Darussalam sebagai Ketua ASEAN 2021 untuk menyelenggarakan ASEAN Leaders Meeting dalam menentukan arah dan masa depan ASEAN sejalan dengan prinsip-prinsip ASEAN seperti Sentralitas ASEAN dan dalam upaya melindungi kesejahteraan, keamanan, stabilitas serta dan kemakmuran kawasan.

Kementrian Luar Negeri Malaysia menyampaikan hal tersebut dalam pernyataan yang disampaikan kepada media di Putrajaya, Jumat.

Atas undangan Seri Baginda Sultan Haji Hassanal Bolkiah Mu’izzaddin Waddaulah, Sultan dan Yang Di-Pertuan Negara Brunei Darussalam, Tan Sri Dato’ Haji Muhyiddin bin Haji Mohd. Yassin, Perdana Menteri Malaysia akan menghadiri Pertemuan Pemimpin-pemimpin ASEAN pada 24 April 2021 di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Indonesia.

Perdana Menteri akan diiringi oleh Dato’ Seri Hishammuddin Tun Hussein, Menteri Luar Negeri dan delegasi kecil yang terdiri daripada pegawai-pegawai senior Kantor Perdana Menteri dan Kementerian Luar Negeri.

Pertemuan ini akan disertai oleh para Pemimpin ASEAN, Sekjen ASEAN dan Jendral Senior Min Aung Hlaing dari Myanmar.

Para Pemimpin akan membincangkan isu-isu yang berkaitan dengan keamanan, keselamatan dan kemakmuran kawasan.

Perkembangan situasi di Myanmar diharapkan akan menjadi tumpuan perbincangan pada pertemuan ini.

Delegasi ini juga tertakluk kepada Standar Operasi Prosedur (SOP) pencegahan COVID-19 yang ketat seperti yang disetujui oleh Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) dan Majelis Keselamatan Negara (MKN) serta Kementerian Kesehatan Indonesia.

SOP ini antara lain termasuk diwajibkan menjalani tes uji COVID-19 sebelum berangkat ke Indonesia. Hanya individu yang disahkan negatif COVID-19 dalam tempoh 72 jam sebelum berangkat saja dibenarkan mengikuti delegasi ini.

Menggunakan pesawat khusus bagi mewujudkan "travel bubble" ke Indonesia, diwajibkan menjalani tes deteksi COVID-19 begitu tiba di Indonesia.

Hanya dibenarkan berada di hotel penginapan dan tempat-tempat yang telah ditentukan sepanjang Pertemuan Pemimpin-pemimpin ASEAN.

Kemudian tertakluk kepada SOP pencegahan COVID-19 yang ketat seperti penjarakan sosial, pemakaian masker dan lain-lain, semasa berada di Indonesia seperti yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Indonesia.

Menjalani karantina wajib setelah pulang ke Malaysia seperti yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM).

Baca juga: Menlu Filipina akan wakili Duterte pada KTT ASEAN tentang Myanmar
Baca juga: Pimpinan junta Myanmar akan hadiri KTT ASEAN di Jakarta

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Suharto
Copyright © ANTARA 2021