"World Halal Research Summit (WHRS) merupakan ajang tahunan yang diikuti para peneliti dari seluruh dunia dalam bidang penelitian terkait industri halal. Ajang ini diadakan dalam rangkaian Malaysian International Halal Showcase (MIHAS), pameran perdagangan halal terbesar di dunia," kata Irwandi Jaswir di Kuala Lumpur, Kamis.
Tahun ini, WHRS yang diikuti ratusan peneliti dari berbagai negara ini memilih tiga penerima anugerah, termasuk Irwandi. Dua peneliti lain yang turut menerima award berasal dari India dan Malaysia.
"Ketiga anugerah diserahkan oleh Menteri Perdagangan Internasional dan Industri Malaysia, Datuk Seri Mustapha Mohamed," tambahnya.
Tahun ini, koordinator riset di Halal Industry Research Centre, IIUM itu membawa hasil penelitian bertajuk "Nano-structural properties of alternative collagen for halal industry".
"Penelitian ini untuk merungkai permasalahan kenapa kebanyakan gelatin alternatif kalah kualitas ketimbang gelatin babi. Kami melihatnya dari segi struktur nano," sebut Irwandi.
Peraih posisi kedua Asia Pacific Scientist Award 2009 ini gembira karena penelitiannya menarik perhatian juri serta kalangan industri. "Bukan hanya industri makanan, tetapi juga dari industri kosmetik dan farmasi," ujarnya lagi.
Peneliti muda asal Sumatra Barat berusia 37 tahun ini sudah sering mengharumkan nama Indonesia dengan sekitar 30 anugerah ilmu pengetahuan alam tingkat internasional sudah berhasil dikoleksinya.
Dosen Terbaik IIUM 2010 ini pernah memenangi Medali Emas dalam kompetisi inovasi di Jenewa pada 2006 untuk riset tentang metode cepat analisa lemak babi.
Kini, peneliti muda yang sudah memiliki 40-an karya ilmiah di jurnal-jurnal bergengsi internasional ini dipersiapkan oleh kampusnya menghadapi kompetisi inovasi lainnya di Taiwan, September tahun ini. (*)
A029/Z003/AR09
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010
