Kupang (ANTARA News) - Tinggi gelombang di wilayah perairan Nusa Tenggara Timur sekarang berkisar 4 hingga 5 meter dengan kecepatan angin 20 sampai 45 km per jam sehingga sangat membayakan bagi aktivitas pelayaran.

Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Agus Tjatur Iswahyuanto di Kupang, Jumat, menjelaskan, tinggi gelombang laut dipicu oleh gerakan angin kencang yang datang dari selatan Australia menuju daerah dataran rendah NTT, termasuk di antaranya Timor Leste dan wilayah sekitar Laut Arafura.

Wilayah selatan NTT seperti Pulau Rote dan Sabu Raijua serta Sumba juga dilanda gelombang besar sehingga sangat berbahaya bagi armada pelayaran feri untuk melintas di wilayah perairan tersebut, kata Iswahyuanto.

Manager Operasi PT Ferry Indonesia Cabang Kupang Arnold Yansen yang dihubungi secara terpisah mengatakan, pihaknya sudah mengambil keputusan untuk membatalkan pelayaran kapal feri dari Kupang menuju Pulau Rote dan Ende serta Waingapu, karena keadaan gelombang laut yang tidak bersahabat.

"Sebuah kapal feri sudah siap berlayar menuju pelabuhan Pantai Baru di Pulau Rote pada Jumat pagi, namun kami membatalkannya setelah menerima laporan dari Stasiun Meteorologi El Tari Kupang soal buruknya cuaca di wilayah perairan selatan menuju Pulau Rote," katanya.

Ia menambahkan, pihaknya juga membatalkan pelayaran feri tujuan Ende dan Waingapu karena tinggi gelombang di wilayah perairan sekitar Laut Sawu yang menjadi lalu lintas utama lintas penyeberangan di NTT, berkisar antara 3-4 meter.

Iswayuanto mengatakan, berdasarkan pantauan satelit dan radar cuaca serta analisa cuaca, keadaan buruk tersebut kemungkinan besar masih berlangsung hingga dua atau tiga hari ke depan.

(L003/F002/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010