Palangkaraya (ANTARA News) - Taman Nasional (TN ) Sebangau, Kalimantan Tengah (Kalteng) adalah satu dari hutan gambut terbesar seluas 568.700 hektare yang perlu perlindungan.

Guna melestarikan keberadaan TN Sebangau tersebut, maka dana suaka margasatwa ( World Wide Life Fund for Nature/WWF) Indonesia, Kalimantan Tengah, mengajak semua pihak ikut menjaga kawasan itu, demikian keterangan WWF Kalteng, di Palangkaraya, Sabtu.

Menurut Koordinator WWF-Indonesia Kalteng, Rosenda CH.Kasih, TN Sebangau, perlu dilindungi karena antara tahun 2002 dan 2007, 66 ribu hektare lahan wilayah itu mengalami kebakaran hutan dan penebangan liar.

Kondisi itu diperparah lagi setelah dibangunkannya dibangun kanal-kanal (pengaringan) mulai tahun 1990.

Aktivitas ini membuat Sebangau rentan terhadap degradasi hutan, baik karena alam atau dibuat manusia. Dan yang terpenting, degradasi hutan melepaskan karbon dioksida yang sangat tinggi ke atmosfer.

Sejauh ini, WWF melakukan pemblokiran terhadap lebih dari 150-an dam di 80 kanal secara keseluruhan terdapat lebih dari 400 dam untuk meningkatkan kembali level air di gambut sehingga dapat terhindar dari kekeringan di musim kemarau dan memicu kebakaran hutan.

Intervensi lain yang juga dilakukan WWF adalah restorasi lahan tidak subur.

WWF Memfasilitasi penegakan hukum untuk mencegah penebangan liar dan mengontrol kebakaran hutan, restorasi habitat orang utan, dan mendampingi masyarakat lokal menggunakan sumber daya alam dengan prinsip berkelanjutan (perkebunan, perikanan, produk hutan bukan timber, industri rumah, dan turisme).

Mengapa Taman Nasional Sebangau penting untuk dilindungi, sebab tambah Rosenda, posisi TN Sebangau tidak bisa dipisahkan dari Program Heart of Borneo (HoB) yang berada di kawasan dataran tinggi Kalimantan.

Salah satunya, HoB merupakan sumber air bersih bagi semua sungai penting di Kalimantan. Dan, Taman Nasional Sebangau adalah the last frontier of peat land forests di Kalimantan yang menjadi reservoir air bersih bagi Kalimantan Tengah,

Kawasan itu merupakan tempat hidup bagi tiga pemukiman besar di sekitar TN atau lebih dari 70 ribu orang.

TN Sebangau juga merupakan rumah bagi orang utan ? estimasi terakhir kurang lebih 6.200 ? 6.900 individu.

Terdapat pula 166 species tumbuhan, 106 species burung, 36 species ikan, dan 35 species mamalia.

Selain itu, hutan gambut ini sumber dari produk hutan non-timber, seperti rotan, jelutung, dan gemor. WWF bekerja sama dengan masyarakat komunitas Dayak yang sejak dulu kala memiliki pengetahuan dan kebijakan lokal dalam melakukan konservasi ekosistem dan penggunaan sumber daya Sebangau.
(ANT/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010