Jakarta (ANTARA) - Sebagai perawat yang nyaris setiap hari berjibaku menangani pasien COVID-19, Suryatno Situmorang sangat memaklumi pelaksanaan turnamen pramusim Piala Menpora 2021 sepi tanpa kehadiran penonton di stadion.

Meski hati nuraninya selaku pencinta sepak bola sedikit tidak nyaman melihat stadion hampa saat dua tim beradu taktik di lapangan, Suryatno menyadari bahwa itu kebijakan terbaik kala pandemi COVID-19 masih belum terkendali sepenuhnya.

Tenaga medis RSUP Persahabatan, Jakarta, itu sangat memahami bagaimana cepatnya virus SARS-CoV-2, si penyebab COVID-19, menular antarmanusia.

Bayangkan jika penonton atau suporter diberikan izin ke stadion tanpa pertimbangan yang benar-benar matang, maka risiko terburuknya, turnamen bisa menjadi salah satu klaster penyebaran virus penyerang pernapasan tersebut.

Tentu saja, sangat berbahaya jika skenario itu terjadi. Tingkat infeksi COVID-19 secara nasional dapat bertambah parah dan memperburuk situasi kehidupan masyarakat.

Baca juga: PSSI Pers gelar lomba 'chants' #DukungdariRumah
Baca juga: Robert Alberts imbau Bobotoh dukung Persib dari rumah


Sebagai gambaran, Dewan Penelitian Medis India (ICMR) pernah menyatakan bahwa satu orang penderita COVID-19 dapat menyebarkan penyakitnya ke lebih dari 400 orang lain dalam waktu 30 hari.

Kondisi demikian yang membuat Suryatno mengapresiasi kampanye #DukungDariRumah yang selalu digaungkan saat Piala Menpora 2021 berlangsung.

Apalagi, pihak penyelenggara yaitu PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) juga menerapkan serangkaian protokol kesehatan pencegahan COVID-19 di kompetisi yang berlangsung pada 21 Maret-25 April itu.

Melalui layar televisi maupun gawai, Suryatno menyaksikan sendiri bagaimana beberapa prosedur medis penangkal SARS-CoV-2 dijalankan di Piala Menpora 2021.

Misalnya, pelatih, pemain dan personel yang tidak berlaga di lapangan wajib mengenakan masker. Kemudian, bola rutin disemprot dengan desinfektan oleh 'ball boy', lalu para pemain menjaga jarak termasuk kala berfoto dan merayakan gol.

Dari berita yang beredar, Suryatno pun mengetahui bahwa semua orang yang terlibat di Piala Menpora 2021 diharuskan menjalani tes usap (swab) antigen beberapa jam sebelum pertandingan.

Total, panitia mengadakan lebih dari 7.000 kali tes usap antigen dengan hasil tidak ada satu nama pun yang positif COVID-19 selama turnamen berlangsung.

"Saya rasa itu sudah cukup bagus dan, secara umum, protokol kesehatannya mungkin bisa dipakai di liga," ujar pria asal Sumatera Utara itu.

Baca juga: Arema FC ajak UMKM kampanyekan "Gerakan Dukung dari Rumah"
Baca juga: Menpora, Kapolri dan Ketum PSSI apresiasi sikap suporter Piala Menpora



#DukungDariRumah

Kekhawatiran soal penularan virus SARS-CoV-2 menjadi perhatian serius PSSI dan LIB selaku penyelenggara Piala Menpora 2021.

Oleh karena itu, dibantu Kementerian Pemuda dan Olahraga, Satgas Penanganan COVID-19 serta Kementerian Kesehatan, disusunlah protokol kesehatan pencegahan COVID-19 yang salah satu isinya, menetapkan semua pertandingan berjalan tanpa penonton.

Suporter diminta untuk menyaksikan pertandingan dari kediaman masing-masing dan tidak mengadakan kegiatan berujung kerumunan seperti nonton bareng (nobar).

Stadion lokasi laga cuma diisi oleh pemain, pelatih, ofisial, pewarta dan para anggota panitia yang totalnya maksimal 299 orang.

Demi memuluskan kebijakan tersebut, pemerintah, PSSI, LIB bersama komunitas suporter tim peserta Piala Menpora 2021 membuat kampanye #DukungDariRumah yang digaungkan sejak sebelum Piala Menpora 2021 dilaksanakan.

Baca juga: Menpora tegaskan nobar Piala Menpora dilarang di seluruh Indonesia
Baca juga: Tenaga medis hingga keamanan rasakan hikmah Piala Menpora


Kampanye ini bisa dikatakan sangat penting karena berkaitan langsung dengan upaya pemerintah Indonesia untuk menekan kasus COVID-19.

Berbagai cara dilakukan panitia supaya #DukungDariRumah meresap ke kesadaran masyarakat, mulai dari menyokong lomba-lomba yang berkaitan dengan itu sampai penggunaan 'tanda pagar' tersebut di setiap unggahan media sosial yang berkaitan dengan Piala Menpora 2021.

Lalu, dalam setiap tayangan langsung, pihak pemegang hak siar terus menggemakan #DukungDariRumah baik melalui ucapan persuasif pemandu acara maupun sorot kamera ke tulisan #DukungDariRumah yang ada di stadion.

Seluruh upaya itu ternyata tidak sia-sia. Sepanjang Piala Menpora 2021, para pendukung tim peserta patuh untuk tidak datang ke stadion. Tidak dilaporkan pula adanya kerumunan dalam jumlah besar yang terkait pertandingan.

Baca juga: Menpora pastikan penerapan prokes ketat selama Piala Menpora

Situasi tersebut membuat berbagai pihak melayangkan pujian kepada para suporter sepak bola. Tidak tanggung-tanggung, apresiasi juga datang dari Presiden Joko Widodo.

"Beliau (Presiden Joko Widodo) mengapresiasi suporter yang sangat patuh terhadap imbauan," kata Menpora Zainudin Amali.

Ketertiban para suporter mengikuti kampanye #DukungDariRumah dan pelaksanaan protokol kesehatan di Piala Menpora 2021 yang dinilai sukses pada akhirnya membuat Presiden Joko Widodo memerintahkan Menpora, PSSI dan PT LIB untuk mengkaji kehadiran penonton di stadion saat Liga 1 dan Liga 2 musim 2021-2022 bergulir.

Pemerintah memproyeksikan sebanyak 20-30 persen penonton dari jumlah kapasitas maksimal dapat berada di stadion ketika pertandingan bergulir.

Bukan hanya itu, ketatnya penerapan protokol kesehatan di Piala Menpora 2021 juga membuka lebar potensi diterbitkannya izin keramaian Liga 1 dan Liga 2 musim 2021-2022 oleh pihak Polri.

Jika izin dikeluarkan, PSSI berencana menggelar Liga 1 Indonesia musim 2021-2022 mulai 3 Juli nanti.

Baca juga: Menpora: Presiden apresiasi suporter selama Piala Menpora 2021
Baca juga: Kepatuhan suporter selama Piala Menpora diapresiasi Presiden



Upaya Suporter

Keberhasilan kampanye #DukungDariRumah pastinya tidak datang begitu saja. Perlu adanya kerja sama erat antarpihak seperti pemerintah, PSSI, LIB, Polri dan, tentunya, suporter.

Dari sisi suporter, mereka memanfaatkan jalur komando organisasinya untuk memberikan imbauan kepada para anggota supaya selalu menaati peraturan pencegahan COVID-19.

Presiden K-Conk Mania, kelompok suporter Madura United, Jimhur Saros menyebut bahwa pihaknya memanfaatkan media sosial internal untuk meminta para anggota agar tidak datang ke stadion dan tidak berkerumun.

Menurut Jimhur, permintaan kepada para anggotanya tersebut harus dilakukan dengan hati.

"Kami memberikan imbauan melalui media sosial. Kami memohon dengan hati, tanpa paksaan dan legawa menjalankan imbauan," tutur Jimhur.

Usaha serupa juga dilakukan pendukung Persib Bandung, Viking Persib Club (VPC).

Ketua Umum VPC Herru Joko menyatakan bahwa untuk mengendalikan para anggotanya, mereka menggalakkan koordinasi dengan mengerahkan ketua-ketua sampai tingkat cabang.

"Secara internal, kami berkoordinasi sampai tingkatan cabang. Selain itu, kami juga berkoordinasi dengan 'stakeholder' lain seperti pemerintah daerah," ucap Herru.

Baca juga: Viking siap ikuti regulasi jika penonton diizinkan di stadion

Ikhtiar suporter untuk membantu pemerintah mengendalikan COVID-19 merupakan salah satu elemen vital yang membuat Piala Menpora berlangsung dengan baik.

Piala Menpora 2021 sendiri tuntas pada 25 April dengan Persija Jakarta keluar sebagai juara.

Akan tetapi, tanpa mengecilkan upaya semua tim peserta, pelaksanaan Piala Menpora 2021 sejatinya bukan lagi soal kalah atau menang.

Kompetisi yang diikuti 17 tim Liga 1 tersebut berhasil menunjukkan bahwa Indonesia mampu menggelar kompetisi sepak bola di tengah pandemi COVID-19 tanpa ada satu pun yang tertular penyakit pernapasan tersebut sepanjang turnamen.

Selama bahu membahu dan gotong royong, Indonesia ternyata bisa, sepak bola rupanya mampu bergerak di tengah belenggu pandemi COVID-19.

Semoga atmosfer positif ini terus berlanjut.

Baca juga: Persija Jakarta juara Piala Menpora
Baca juga: Marc Klok pemain terbaik Piala Menpora 2021
Baca juga: PSSI minta maaf dan sayangkan sikap suporter Persija-Persib

Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2021