Jakarta (ANTARA) - Max Mara Atelier, sebuah label yang telah berfokus pada peningkatan status mantel dari sekedar penghangat tubuh praktis yang membuat sesak lemari pakaian, menjadi fashion statement yang dramatis.

Max Mara menggunakan bahan tebal seperti kasmir dan bulu alpaka yang diberi tekstur. Volume menjadi kunci utama dalam koleksi kali ini. Laman Vogue menyebutkan bahwa oversized coat ini dirancang tidak hanya untuk memberi kenyamanan namun juga karakter elegan bagi pemakainya.

Baca juga: Kemenparekraf dorong munculnya desainer andal di Indonesia

Baca juga: Desainer Pierre Cardin meninggal dunia
 
Model mengenakan busana koleksi Max Mara Atelier. (Instagram/@justfashionworld)
 
Model mengenakan busana koleksi Max Mara Atelier. (Instagram/@justfashionworld)


Mantel bervolume besar yang bentuknya menyerupai telur dan kepompong, potongan trapeze dan sartorial, atau kimono dan clean line. Kemudian dilengkapi dengan warna-warni organik yang kaya yang terinspirasi dari bahan Arte Povera, seperti logam, arang, rami, kayu apung, kapur, dan akar briar .

Sisipan kulit hitam yang tersembunyi di bawah kerah dan lapisan taffeta hitam pekat yang kontras menambahkan tepian tajam pada tampilan koleksi yang memberikan nuansa tenang dan percaya diri.

Baca juga: Perancang busana Alber Elbaz tutup usia

Baca juga: Central x Blibli Festive Ramadan 2021 gandeng desainer lokal

Baca juga: Kemenperin gelar kompetisi desain industri alas kaki IFCC

Pewarta: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021