Secara total laba perusahaan anak berkontribusi sebesar Rp871,2 miliar atau sebesar 14,7 persen dari laba konsolidasi Bank Mandiri
JAKARTA (ANTARA) - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 20 persen (yoy) atau mencapai Rp1.584,1 triliun pada kuartal I 2021.

“Aset Bank Mandiri mencapai Rp1.584,1 triliun terutama disebabkan oleh merger dari Bank Syariah Indonesia di bulan Februari 2021,” kata Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo saat konferensi pers daring di Jakarta, Selasa.

Sigit menyebutkan kredit ending balance dan kredit average balance juga tumbuh baik, masing-masing sebesar 9,1 persen (yoy) mencapai Rp984,9 triliun dan 8,07 persen (yoy) atau mencapai Rp949 triliun.

Kemudian NPL gross sebesar 3,15 persen dengan coverage rasio tetap dijaga pada level 220 persen. Begitu juga dengan kecukupan modal yang masih baik dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) secara bank only sebesar 18,51 persen.

Selain itu lanjut Sigit pendapatan bunga tumbuh sebesar 1,83 persen (yoy) dan beban bunga menurun sebesar 18,56 persen (yoy). Sedangkan free based income mengalami kontraksi minus 1,6 2 persen (yoy) atau mencapai Rp7,6 triliun rupiah dan pendapatan operasional mengalami kenaikan 7,16 persen (yoy) atau sejumlah Rp25,6 triliun.


Baca juga: Bank Mandiri bagikan dividen Rp10,27 triliun
 

Bank Mandiri juga mencatat pertumbuhan pada biaya operasional yang mencapai Rp11,5 triliun rupiah.

“Tumbuh 14,55 persen secara year on year, terutama disebabkan oleh biaya merger Bank Syariah Indonesia,” ujar Sigit.

Kendati demikian, Bank Mandiri mencatatkan penurunan laba bersih turun sebesar 25,24 persen (yoy) menjadi Rp5,9 triliun dari capaian sebelumnya sebesar Rp7,9 triliun.

Lebih lanjut Sigit menyampaikan kinerja Bank Mandir yang cukup baik tidak terlepas dari kinerja anak perusahaan yang berkontribusi sebesar Rp871,2 miliar.

“Secara total laba perusahaan anak berkontribusi sebesar Rp871,2 miliar atau sebesar 14,7 persen dari laba konsolidasi Bank Mandiri,” ungkapnya.

Baca juga: Bank Mandiri akan tambah cadangan Rp1 triliun, antisipasi kredit macet

Ia merinci, Bank Syariah Indonesia membukukan pembiayaan sebesar Rp159,1 triliun atau tumbuh 14,7 persen. Kemudian Mandiri Taspen menyalurkan pembiayaan Rp27,5 triliun, naik 26,3 persen (yoy). Begitu juga dengan Mandiri Sekuritas yang mencatatkan equality trading value sebesar Rp 160,7 triliun atau naik 19,9 persen (yoy).

Begitu juga dengan Asuransi Jiwa AXA dan Mandiri Inhealth dengan total premium income mencapai Rp1,5 triliun, naik 4,9 persen (yoy). Serta Mandiri investasi yang memiliki aset under management yang naik 14,9 persen atau sejumlah Rp69,1 triliun.

Namun perusahaan finance yakni Mandiri Tunas Finance dan Mandiri Utama Finance mencatat adanya kontraksi minus 11,3 persen (yoy) atau mencapai Rp53,3 triliun.


Baca juga: Kredit konsolidasi Bank Mandiri tumbuh 9,10 persen

Baca juga: Kantor luar negeri Bank Mandiri masih catat pertumbuhan laba 19 persen


Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021