Palu (ANTARA News) - Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Gamawan Fauzi, di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa, mengatakan, upaya pemberdayaan masyarakat difokuskan pada empat aspek utama, yakni ekonomi, sosial budaya, politik, dan lingkungan.

"Dengan demikian pemberdayaan masyarakat adalah tugas semua instansi terkait dan seluruh lapisan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat perlu dimulai dari pemberdayaan keluarga karena keluarga adalah wujud sosial terkecil dalam kehidupan bermasyarakat," katanya pada puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-17 dan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke-7 di Palu.

Harganas, kata Gamawan, menitikberatkan pada peningkatan kualitas kehidupan keluarga karena keluarga adalah sendi dasar kehidupan masyarakat.

Salah satu kegiatan Harganas adalah meningkatkan pelayanan kesehatan, sesuai kebutuhan masyarakat terutama dalam hal menekan laju pertumbuhan pendudukan dan keluarga sehat sejahtera.

Sementara BBGRM lebih menekankan pada semangat gotong royong.

Menteri dalam negeri pada puncak peringatan Harganas di Palu memberikan bantuan sebanyak Rp2,7 miliar untuk pembangunan perumahan Layana Indah yang dijadikan proyek percontohan keluarga sejahtera.

Selain itu Menteri Sosial Salim Aljufri juga memberikan bantuan senilai Rp2 miliar lebih untuk bantuan sosial bagi masyarakat miskin.

Gamawan mengatakan, salah satu program pemerintah dalam upaya menekan kemiskinan adalah melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri.

Menurut dia, PNPM Mandiri adalah upaya pemerintah dalam meningkatkan pendapatan, menanggulangi beban pengeluaran masyarakat miskin agar secara bertahap berkurang di Indonesia.

Pelaksanaan PNPM Mandiri difokuskan pada upaya pendapatan keluarga melalui PNPM pedesaan dan program penanggulangan kemiskinan perkotaan (P2KP).

PNPM juga menyediakan prasarana sosial kesehatan dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Menurut Gamawan, pemerintah senantiasa memberikan perhatian untuk kehidupan keluarga termasuk penataan lingkungan dan pemukiman.

Sementara Gubernur Sulteng Banjela Paliudju dalam laporannnya mengatakan, pencanangan PNPM Mandiri oleh Presiden dua tahun lalu telah menunjukkan penurunan angka kemiskinan di Sulteng.

Tahun ini angka kemiskinan di Sulteng yang didiami 2,3 juta jiwa penduduk tersebut telah turun menjadi 18,07 persen atau 474.990 jiwa, yang sebelumnya masih mencapai 22,4 persen atau 557.400 jiwa pada 2007 lalu.

"Penurunan angka kemiskinan ini sebenarnya ditarget pada 2011, tetapi sudah diwujudkan pada 2010 ini," kata Paliudju.

Prestasi tersebut tidak terlepas dari peran berbagai pihak seperti perbankan, pelaku usaha, LSM dan pemerintah.
(T.A055/R007/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010