Jakarta (ANTARA) - Penyelenggara Olimpiade Tokyo telah memutuskan untuk meminta ofisial dari luar negeri menjalani tes COVID-19 setiap hari jika mereka akan melakukan kontak dengan para atlet, Kyodo melaporkan, Rabu.

Dengan sering melakukan pengujian terhadap ofisial, termasuk dari Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan federasi olahraga internasional, pemerintah Jepang dan badan penyelenggara ingin mendeteksi infeksi sejak dini dan mencegah penyebaran virus corona selama penyelenggaraan pertandingan.

Aturan baru tersebut diharapkan untuk dimasukkan dalam versi terbaru dari panduan COVID-19 yang disusun oleh penyelenggara yang dikenal sebagai "buku pedoman."

Baca juga: Panpel upayakan siapkan 500 perawat untuk Olimpiade Tokyo
Baca juga: Jepang akan buka pusat vaksinasi massal di Tokyo

Sementara edisi pertama pedoman yang diterbitkan pada bulan Februari mengatakan bahwa ofisial akan dites "secara teratur," penyelenggara dalam versi terbaru menetapkan frekuensi penyaringan akan tergantung pada seberapa banyak kontak mereka dengan para atlet.

Semua ofisial yang berkunjung akan dites setiap hari selama tiga hari pertama di Jepang. Setelah itu, mereka yang akan melakukan kontak dengan atlet akan dites setidaknya setiap empat hari, sedangkan mereka yang tidak kontak dengan atlet akan menjalani tes setiap tujuh hari.

Dengan waktu kurang dari tiga bulan hingga pembukaan Olimpiade, pemerintah Jepang dan panitia telah menegaskan bahwa melindungi kesehatan peserta dan masyarakat adalah prioritas utama mereka.

Para atlet dan pelatih akan menjalani tes COVID-19 setiap hari, terutama melalui tes berbasis air liur selama Olimpiade Tokyo.

Baca juga: Prancis berikan lampu hijau untuk vaksinasi atlet Olimpiade

Pemerintah dan badan penyelenggara juga akan membatasi sarana transportasi yang digunakan oleh puluhan dan ribuan ofisial yang berkunjung, serta tempat makan selama berada di Jepang.

Selama 14 hari pertama waktu mereka di Jepang, ofisial akan diminta untuk tidak makan bersama ofisial lainnya. Mereka bisa mendapatkan makanan di venue, memesan layanan kamar atau makan di restoran di hotel mereka.

Jika mereka tidak bisa mendapatkan makanan di hotel atau venue, mereka akan diizinkan keluar untuk membeli makanan asalkan mereka tidak menggunakan transportasi umum.

IOC dan penyelenggara telah memutuskan untuk mengadakan pertandingan musim panas ini tanpa penonton dari luar negeri sebagai bagian dari upaya mereka untuk memastikan keselamatan publik.

Baca juga: Australia prioritaskan vaksin untuk atlet Olimpiade

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021